Singaraja, koranbuleleng.com | Cawabup dari PDI Perjuangan, Gede Supriatna menerima puluhan pedagang di Posko Pemenangan paslon Sutjidra Supriatna, Rabu 2 September 2024. Para pedagang menyampaikan keluh kesah terkait pungutan retribusi pedagang yang tidak adil.
Mantan anggota DPRD Buleleng ini merasakan kesulitan para pedagang. Selama duduk di DPRD Buleleng, dia juga selalu turun ke masyarakat melihat kondisi warga di lapangan sehingga cukup memahami kondisi masyarakat. Para pedagang ini pun terlihat tidak sungkan untuk menyampaikan aspirasinya.
Aspirasi pertama datang dari salah satu pedagang nasi campur bernama Jro Pasek. Ia meminta ke Pasangan Calon Sutjidra – Supriatna untuk menerapkan kebijakan yang lebih pro-rakyat. Pasalnya, kebijakan retribusi sebesar Rp. 5.000 dikenakan ke para pedagang saat berjualan maupun tidak. “Sebagai rakyat kecil, yang istilahnya tidak kerja tidak bisa makan aturan ini sangat memberatkan bagi saya,”kata Jro Pasek.
Senada dengan Jero Pasek, pedagang lainnya bernama Putu Juniarta juga keberatan dengan retribusi yang diterapkan. Dikatakan dia, belum lama ini pihaknya ada acara ngaben sehingga tidak berjualan selama 1,5 bulan. Sehingga tunggakan selama itu harus Ia bayar. Mirisnya lagi, retribusi dikenakan sebanyak dua kali, yakni pagi dan sore. “Saya dapat tagihan tunggakan retribusi yang harus dilunasi segera. Apalagi saya berdagang pagi dan sore. Artinya dobel saya bayar,”imbuhnya.
Pedagang lainnya juga mengeluhkan keberadaan portal pada pintu masuk ke Pasar Anyar di pintu masuk sisi utara. Hal itu dirasa menguntungkan sejumlah pedagang semata. Pasalnya keberadaan Pintu masuk dan pintu keluar itu tidak sebanding. “Pintu masuk ada satu, sedangkan pintu keluar ada dua. Ini jelas akan menguntungkan pedagang yang ada di pintu masuk saja. Kita pedagang yang ada di selatan tidak mendapat pembeli. Untuk kedepannya kami minta di sisi selatan dibuka,”pungkasnya salah satu pedagang, Bu Jro.
Menanggapi aspirasi itu, Calon Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna mengatakan ketika menjabat sebagai Ketua DPRD, pihaknya sudah kerap menerima aduan dan keluhan dari para pedagang. Baik dari Pasar Banyuasri, Pasar Anyar, hingga Pasar Buleleng.
“Itu sudah sering kita terima di DPRD, dan persoalan-persoalan itu memang masih ada yang tersisa, yang sampai saat ini belum bisa terselesaikan,”kata Politisi asal Desa Tejakula ini.
Pria yang akrab disapa Supit ini pun menegaskan apabila pasangan Sutjidra -Supriatna nantinya diberikan amanah untuk memimpin Buleleng, pihaknya akan membenahi persoalan pedagang pasar di Buleleng. “Itu akan jadi perhatian kami ke depan. Bagaimana kami bisa berpihak kepada mereka untuk kesejahteraan mereka,” tegasnya.
Dalam waktu dekat, Pihaknya pun akan berkunjung ke pasar-pasar, untuk melihat situasi dan kondisi masyarakat di pasar saat ini dan menerima keluh kesah pedagang lainnya yang ada. “Pasti kami akan blusukan ke pasar. Apalagi ada aspirasi dan masukan ini,” tutupnya. (*)