Singaraja, koranbuleleng.com| Angin kencang menerbangkan sejumlah atap rumah makan yang ada di Pesisir Pantai Penimbangan, di Desa Baktiseraga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Jumat, 1 November 2024 siang. Kerugian akibat bencana angin kencang tersebut, ditafsir mencapai Rp165 juta.
Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Penimbangan Lestari, Gede Wiadnyana mengatakan kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 Wita. Saat itu, hujan disertai angin kencang tiba-tiba muncul dan langsung menerbangkan atap bangunan angkringan yang dibangun di pesisir pantai tersebut.
Wiadnyana menyebut, selain atap angkringan, angin juga menerbangkan atap penangkaran penyu. Atap dari bangunan tersebut terhempas ke lahan kosong yang ada di sebelah selatan. Angin kencang yang terjadi, juga mengakibatkan sejumlah pagar angkringan rusak parah.
“Tiba – tiba hujan disertai angin kencang datang dan langsung menerbangkan atap warung kami hingga ke sisi selatan,” ujarnya.
Hal yang sama juga diungkap salah satu pemilik warung, Putu Dedy Yastikan. Ia menyebut, sebagian besar kerusakan yang diakibatkan angin kencang ini terjadi pada bagian atap. Bahkan ada salah satu bangunan mengalami rusak parah pada rangka. “Angin sangat kencang. Setelah itu baru turun hujan,” ucapnya.
Para pedagang di pesisir pantai Penimbangan pun, kini masih melakukan evakuasi tehadap barang-barang yang ada. Para pedagang juga akan melakukan perbaikan bertahap, sehingga mereka bisa berjualan kembali. “Kondisi kerusakan cukup parah. Rencana mulai besok akan melakukan pembersihan puing-puing bangunan yang ada saat ini,” kata dia.
Selain menerbangkan atap warung makan di Pantai Penimbangan. Angin kencang yang terjadi di wilayah Buleleng, juga menerbangkan atap rumah milik Made Budayasa, di Banjar Dinas Lebah Siung, Desa Panji Anom, Kecamatan Sukasada, pada Jumat sekitar pukul 11.30 Wita.
Angin disebut menerbangkan atap rumah Budiyasa, dengan panjang 7 meter dan lebar 5 meter. Dimana bagian atap yang diterbangkan, yakni bagian kamar tidur, kamar suci, teras dan dapur.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Buleleng, Putu Ariadi Pribadi mengatakan, pihaknya telah melakukan assessment terhadap dua kejadian yang diakibatkan angin kencang tersebut. Tak ada korban dalam dua kejadian tersebut, namun kerugian ditafsir mencapai Rp180 juta.
Sejumlah kerusakan yang terjadi pun disebut akan diusulkan untuk mendapatkan bantuan. “Kalau memang itu terkait dengan rumah dan tempat usaha, itu bisa diusulkan mendapat bansos bencana,” kata dia. (*)
Pewarta: Kadek Yoga Sariada