Aktivis Minta Sapu Bersih Pelaku Korupsi

Singaraja, koranbuleleng.com| LSM Gema Nusantara (Genus) menggelar aksi damai pada Kamis, 5 Desember 2024, di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Buleleng. Aksi damai itu disebut digelar, untuk memperingati Hari Anti Korupsi se-Dunia (Hakordia) dan meminta penegak hukum mengusut tuntas tindak pidana korupsi di Buleleng.

Aksi damai yang dimotori Anthonius Sanjaya Kiabeni alias Anton bersama Gede Karang Sadnyana, diikuti puluhan orang itu dimulai dari Patung Singa Ambara Raja dan berakhir di kantor Kejaksaan Negeri (Kejari).

- Advertisement -

Dalam aksi itu, masa yang berjumlah puluhan orang itu membawa poster berisi desakan agar pihak terkait memberi perhatian terhadap kasus-kasus korupsi. Diantaranya “Selamatkan mangrove diatas tanah negara dari kaki tangan mafia tanah negara”. “Pemda Buleleng segera mengambil alih tanah negara dan mengelolanya untuk kesejahteraan masyarakat Buleleng”

Selain itu, ada poster bertulisan “Segera tangkap oknum-oknum pejabat yang cawe-cawe tanah negara Bukit Ser-Gerokgak”. “komitmen Prabowo Subianto kejar korupsi sampai ke Antartika”.

Anthonius Kiabeni mengatakan, aksi dilakukan dengan mengusung tema Hari Anti Korupsi seDunia (Hakordia). Dalam aksi itu, pihaknya meminta aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus-kasus dugaan korupsi yang terjadi di Buleleng.

Salah satunya soal dugaan adanya bancakan tanah negara oleh oknum tertentu di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. “Kasus ini perlu kami luruskan karena disebut-sebut ada pihak LSM ikut bermain dalam kasus tersebut. Pihak LSM yang diduga ikut terlibat hendaknya keluar meluruskan berita keterlibatannya,” ujarnya.

- Advertisement -

Anthonius menyebut, dalam kasus ini keterlibatan dugaan pejabat dalam penyerobotan tanah negara di Desa Pemuteran, disebut sangat kuat. Sebab, tanpa ada campur tangan pejabat dalam proses penerbitan sertifikat lahan negara itu tidak mungkin bisa terbit sertifikat hak milik (SHM).

“Kami telah kantongi data soal lahan di Bukit Ser sejak tahun 2012. Ada dugaan Pejabat mulai dari kepala desa hingga pejabat paling atas bahkan oknum LSM dan advokat terindikasi terlibat. Kejaksaan harus usut tuntas, kami akan kawal terus kasus ini. Termasuk dugaan kasus korupsi lainya,” kata dia.

Dalam aksi damai itu, Anthonius menyerahkan dokumen yang merupakan bukti hasil investigas yang ia lakukan sejak tahun 2012 silam. Dokumen tersebut diterima Jaksa Fungsional Bidang Intelijen Andhika. “Aksi ini murni pada dugaan kasus tindak pidana korupsi dan tidak ada urusan dengan urusan politik,” katanya. (*)

Pewarta: Kadek Yoga Sariada

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts