Singaraja, koranbuleleng.com| Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Buleleng, mengamankan empat orang gelandangan yang sedang mengamen di kawasan Taman Yowana Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Sabtu, 19 Januari 2024. Anak jalanan itu pun, kemudian digelandang ke Dinas Sosial untuk di data dan dikembalikan ke daerah asalnya.
Kepala Satpol PP Buleleng, Gede Arya Suardana mengatakan, keempat gelandangan itu mengaku sebagai anak punk. Mereka diamankan setalah, Satpol PP menerima laporan masyarakat yang menyebut gelandnagan yang melakukan aktivitas mengamen di Taman Yowana Asri, Kelurahan Banyuasri, Buleleng.
“Berdasarkan laporan tersebut, tim bergerak cepat dan mengamankan empat orang yang diduga sedang mengemis di lokasi tersebut,” ujarnya, Minggu, 19 Januari 2025.
Adapu keempat anak pun itu, yakni Perdi Elprada, 19 tahun, asal Sumatra Utara, Yusuf Hanif Fauridzi, 25 tahun, asal Pasuruan, Jawa Timur, Dita Puji Etrianti, 27 tahun, asal Karawang, Jawa Barat, dan Muhammad Helmi, 26 tahun, asal Sumatera Utara.
Dari penanganan tersebut, tim menemukan uang senilai Rp206 ribu yang diperoleh dari mengemis. Keempat didata dan diberikan pembinaan.
Terpisah Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Buleleng, I Putu Kariaman Putra mengatakan, usai diamankan Satpol PP dan dibawa ke kantor Dinsos. Pihaknya langsung memberikan pembinaan dan pendataan sebelum mereka disuruh kembali ke daerah asalnya.
Kariaman menyebut, mereka yang datang ke Buleleng ini sengaja berkelompok agar lebih menarik simpati masyarakat Kota Singaraja. “Mereka bermodus pengamen, ujungnya – ujungnya minta uang untuk bekal,” kata dia.
Kariaman menambahkan, Kabupaten Buleleng sering menjadi tujuan utama bagi orang-orang terlantar, gepeng maupun anak punk. Hal ini karema masyarakat di Buleleng yang mudah simpati kepada sesama. Dinsos Buleleng pun menghimbau, agar masyarakat tidak mudah bersimpati ke hal-hal seperti ini.
“Masyarakat Buleleng kan kebanyakan simpati bahkan tidak sampai hati. Kita kerap menghimbau ke warga tidak memberikan sesuatu. Karena ini juga mengganggu kenyamanan warga,” kata dia.(*)
Pewarta: Kadek Yoga Sariada