Singaraja, koranbuleleng.com| DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Buleleng, melakukan penanaman pohon sebanyak 500 pohon berbagai jenis di Banjar Dinas Jembong, Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada, Sabtu, 25 Januari 2025 pagi. Kegiatan penanaman ratusan pohon ini, disebut sebagai salah satu upaya kader partai berlambang banteng itu untuk ikut melestarikan lingkungan.
Ketua DPC PDI Perjuangan Buleleng, Gede Supriatna mengatakan, kegiatan pelestarian lingkungan ini memang dilalukan setiap tahun saat perayaan hari jadi PDI Perjuangan. Hal itu disebut merupakan instruksi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, agar para kader ikut menjaga lingkungan.
“Memang setiap tahun disaat perayaan peringatan PDI Perjuangan, kita slalu diingatkan ibu ketum (Megawati Soekarnoputri) untuk melakukan kegiatan, untuk menjaga pelestarian lingkungan atau alam. Kita sebagai kader harus berkontribusi terhadap pelestarian dan keselamatan lingkungan,” ujarnya.
Supriatna menyebut, ada sebanyak 500 pohon, yakni alpukat, srikaya, klengkeng, sirsak, dan sawo ditanam di wilayah Banjar Dinas Jembong, Desa Ambengan. Ratusan pohon itu didapat dari sumbangan kader dan lembaga-lembaga yang ikut berkontribusi menjaga lingkungan.
Selain menjaga konservasi alam, ratusan pohon yang ditanam ini diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat. “Ini tujuannya untuk menjaga konservasi alam supaya bisa berkelanjutan. Kita harapkan hasilnya juga bermanfaat bagi masyarakat disini,” kata dia.
Kata Supriatna, Banjar Dinas Jembong, Desa Ambengan dipilih sebagai lokasi penanaman pohon. Karena desa ini, disebut merupakan desa yang berkontribusi terhadap air bersih bagi masyarakat di wilayah Sukasada. Sehingga, dengan konservasi ini diharapkan bisa terus menjaga kelestarian hutan untuk menjaga sumber mata air tersebut.
“Kawasan ini salah satu kawasan penyangga, sebagai sumber air bagi masyarakat di Kecamatan Sukasada dan Buleleng. Disini banyak sumber mata air, aliran sungai. Air masih bagus, hutan masih bagus. Kita harus jaga itu,” ucapnya.
Ditempat yang sama, Perbekel Ambengan Nyoman Seri mengatakan, desanya ini memiliki hutan seluas 543 hektar, dengan sebanyak 20 persen dikelola masyarakat. Dari ratusan hektar itu, dibagi menjadi tiga kawasan. Diantaranya hutan lindung, hutan penyangga dan hutan sosial.
Selain di kawasan hutan lindung dan penyangga, hutan yang dikelola masyarakat pun disebut banyak ditanami pohon yang bisa menyumbang oksigen. Dimana hutan yang dikelola masyarakat itu, ditanami durian, alpukat, manggis, talas, vanili, cabai serta umbi-umbian. Saat ini, tanaman tersebut pun sudah mulai berproduksi dan bermanfaat bagi masyarakat setempat.
“Sekarang hutan yang dikelola masyarakat sudah menghasilkan. Kita harapkan, dengan hutan kita yang sangat lebat. Kedepan terus ada pelestarian-pelestarian hutan yang dilakukan,” ujarnya.
Saat ini, Desa Ambengan disebut telah memiliki sertifikat utama dari Program Kampung Iklim (Proklim). Hal ini berkat reboisasi yang terus dilakukan di wilayah setempat.
Seri menyebut, setiap tahunnya reboisasi bisa dilakukan 3-4 kali. Desa setempat disebut sering mendapat bantuan pohon dari lembaga pemerintah, yayasan, mahasiswa serta masyarakat. Bahkan pada tahun 2024, Desa Ambengan disebut menerima 1.000 bibit alpukat dari pemerintah.
“Kita upayakan supaya hutan ini tetep dapatkan suplai pohon yang bermanfaat. Kemudian kita petani penggarap hutan siap menanam apabila ada suplai. Dengan adanya penanaman PDI Perjuangan ini, kita berterimakasih ini sangat bermanfaat,” kata dia. (*)
Pewarta: Kadek Yoga Sariada