Singaraja, koranbuleleng.com| Warga di Banjar Dinas Buyan, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng, dihebohkan dengan penemuan mayat pria di hutan lingdung Jalan Singaraja-Denpasar, Senin, 3 Februari 2025 sore. Mayat pria bertato itu, ditemukan didasar jurang dengan luka lebam ditubuhnya. Kejadian penemuan mayat itu, saat ini tengah diselidiki oleh polisi.
Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika mengatakan, mayat pria itu ditemukan pertama kali oleh Wayan Maliasih, 61 tahun, warga Banjar Dinas Yeh Ketipat, Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, dan Nengah Luyada, 45 tahun, warga Banjar Dinas Wirabuana, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada.
Adapum keduanya merupakan pedagang pisang yang biasa digunakan untuk pakan monyet di sekitar lokasi tersebut. Lokasi kejadian mayat ditemukan itu berada di sisi barat Jalan Raya Singaraja-Denpasar, Desa Pancasari. Kawasan itu banyak dihuni monyet dan kerap disinggahi oleh pengendara atau wisatawan yang melintas.
Keduanya menemukan mayat tersebut sekitar pukul 14.00 Wita. Awalnya saksi Maliasih merasa ada yang aneh dengan gerak-gerik kawanan monyet di sana. Monyet-monyet tersebut disebut bersuara keras. Ia kemudian melihat turun ke bawah untuk mencari tahu bersama Luyada. Betapa kagetnya mereka justru menemukan sesosok mayat laki-laki.
Saat pertama kali ditemukan, mayat pria itu dalam posisi telungkup dengan kepala dan tangan mengarah ke barat sedangkan kaki mengarah ke timur. Hal itu pun kemudian dilaporkan Luyada, kepada aparat Desa Pancasari. Yang kemudian melaporkan penemuan mayat tersebut ke Polsek Sukasada.
Begitu menerima laporan, anggota Unit Reskrim Polsek Sukasada bersama Tim Inafis Polres Buleleng mendatangi lokasi dan tiba di lokasi penemuan mayat sekitar pukul 15.29 Wita. Polisi mengamankan TKP dengan memasang garis polisi di sekitar lokasi dan mengevakuasi mayat ke pinggir jalan.
Diatmika menyebut, petugas medis Puskesmas Sukasada 2 Pancasari telah melakukan pemeriksaan awal pada mayat tersebut. Hasilnya, ditemukan lebam mayat di punggung dan pinggang bawah. Pada mulut mayat tersebut mengeluarkan darah kehitaman dan keluar cairan pada telinga dan hidung.
Kondisi wajah mayat sudah membengkak dan bagian mulut serta hidung sedikit hancur. Pada tulang sendi bahu kiri mayat tersebut bergeser. Meski ada sejumlah luka lebam pada tubuh mayat tersebut, polisi memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan. Dimana mayat tersebut, diduga telah meninggal sekitar 8 jam.
“Waktu kematian sekitar 8 jam sejak ditemukan. Tidak ada tanda kekerasan, muncul lebam mayat di daerah punggung. Mayat tersebut laki-laki diperkiraan usia 50 tahun,” ujarnya Senin malam.
Diatmika menambahkan, kasus penemuan mayat tanpa identitas ini masih diselidiki. Belum diketahui bagaimana mayat laki-laki tersebut bisa ada di sana dan penyebab kematiannya. Saat ini mayat tersebut telah dievakuasi ke RSUD Buleleng dengan menggunakan ambulans PMI. Petugas berencana melakukan autopsi untuk mengungkap penyebab kematian laki-laki tersebut.
“Kami masih melakukan penyelidikan terhadap penemuan mayat tersebut. Identitas korban sedang kami telusuri,” kata dia.(*)
Pewarta: Kadek Yoga Sariada