Singaraja, koranbuleleng.com | Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Buleleng terus berinovasi dalam pembinaan atlet dengan menerapkan sistem monitoring berbasis digital. Melalui sistem ini, keluhan atlet dapat segera diketahui dan ditangani, sehingga potensi raihan medali Buleleng di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali 2025 bisa meningkat.
Pelatihan penggunaan sistem monitoring digital ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Sukasada, Selasa, 25 Februari 2025. Kegiatan ini menghadirkan akademisi dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan diikuti oleh pelatih dari 48 cabang olahraga (cabor) di bawah naungan KONI Buleleng.

Akademisi Unesa, Muhammad Purnomo, menjelaskan bahwa sistem ini telah banyak digunakan di Sentra Pembinaan Olahraga Pelajar (SPOP). Sistem ini menghubungkan atlet dan pelatih dalam satu aplikasi, memungkinkan pelatih mengetahui kondisi atlet secara real-time.
“Misal ada ketakutan dalam pertandingan, dilaporkan di situ. Sehingga tim psikologi bisa lihat. Ini mengurangi proses pemulihan atlet yang lama. Semakin atlet cepat ditangani, semakin cepat pulih. Sehingga prestasi tercapai,” ujarnya.
Selain itu, aplikasi ini memungkinkan pelatih memantau kondisi fisik atlet selama latihan. Dengan data yang valid dari atlet, pelatih dapat menyusun program latihan yang lebih efektif.
“Selama ini menjadi momok itu program latihan. Jadi dengan aplikasi ini, pelatih akan tahu sebagaimana program latihan yang diberikan bisa diterima atlet. Jadi atlet harus memberikan data yang dialami dengan sebenar-benarnya,” tambahnya.

Ketua KONI Buleleng, Ketut Wiratmaja, mengatakan bahwa sistem monitoring digital ini sudah diperkenalkan sejak Desember 2024. Kali ini, pihaknya kembali mengingatkan pentingnya digitalisasi dalam pembinaan olahraga, yang diharapkan dapat meningkatkan prestasi Buleleng di Porprov 2025.
Sebagai bentuk apresiasi, KONI Buleleng akan memberikan reward kepada cabor yang aktif mengisi data dalam aplikasi. Pemkab Buleleng juga mendukung penuh upaya ini dengan memberikan tambahan anggaran bagi cabor yang berprestasi.
“Seperti yang kita sampaikan, bahwasanya apa yang kita butuhkan untuk menaikkan prestasi sudah didukung penuh oleh Pemkab. Oleh karenanya para atlet, pelatih, tinggal berlatih dan berlatih, reward sudah menunggu,” kata Wiratmaja.
Untuk Porprov 2025, KONI Buleleng menargetkan raihan medali emas lebih banyak dibandingkan edisi sebelumnya. Apalagi, jumlah atlet yang diturunkan juga meningkat seiring masuknya empat cabor baru sebagai ajang perebutan medali.
“Pasti lebih gemuk, karena empat cabor baru, kemudian dua cabor yang baru resmi dipertandingkan, yaitu pickleball dan bola tangan. Akan tetapi kita tetap pakai Small Is Gold. Kita akan menentukan layak tidak mereka. Walaupun kemarin mereka sudah juara, kalau tes fisik mereka kurang, bisa gugur di awal,” tegasnya. (*)
Pewarta : Kadek Yoga Sariada