Keluarga PMI Buleleng yang Dibunuh di Malaysia Terima Santunan Rp214 Juta

Singaraja,koranbuleleng.com |Keluarga Ni Ketut Nurhayati, pekerja migran Indonesia (PMI) asal Buleleng yang meninggal dunia diduga akibat dibunuh di Malaysia, menerima santunan dan beasiswa pendidikan dengan total nilai Rp214 juta. Santunan dan beasiswa tersebut diserahkan langsung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) di rumah duka yang berlokasi di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, pada Selasa, 11 Maret 2025.

Santunan sebesar Rp85 juta diserahkan oleh Wakil Kepala Bidang Pelayanan BP Jamsostek Wilayah Bali Nusa Tenggara Papua, Anak Agung Sang Ratih Edyawati, kepada ahli waris, yakni suami korban, Komang Suinten. Selain itu, dua anak korban juga mendapatkan beasiswa pendidikan senilai Rp129 juta.

- Advertisement -

Jaminan Perlindungan bagi PMI

Anak Agung Sang Ratih Edyawati menjelaskan bahwa manfaat yang diterima oleh ahli waris merupakan bagian dari program jaminan kematian (JKM) dan beasiswa bagi dua anak korban. “Dengan program ini, ahli waris bisa melanjutkan cita-cita almarhum menyekolahkan putra-putrinya. Jaminan santunan ini juga bisa dimanfaatkan,” ujarnya.

Menurutnya, Nurhayati telah terdaftar sebagai peserta BP Jamsostek sejak tahun 2023. Program perlindungan bagi pekerja migran ini mencakup jaminan risiko kecelakaan kerja dan kematian yang terjadi saat pekerja menjalani persiapan atau pelatihan, selama bekerja di negara tujuan, serta setelah kembali ke Indonesia.

“Pemerintah sangat memperhatikan perlindungan bagi pekerja migran, yang sering disebut sebagai pahlawan devisa,” tambahnya.

- Advertisement -

BP Jamsostek mencatat bahwa hingga saat ini, jumlah peserta di wilayah Bali Nusa Tenggara Papua mencapai 15.600 pekerja. Pekerja migran yang diberangkatkan melalui agen penyalur resmi secara otomatis didaftarkan sebagai peserta program ini. Perlindungan yang diberikan menyesuaikan dengan masa kerja pekerja migran, baik yang berdurasi enam bulan, satu tahun, maupun dua tahun.

Pentingnya Kepesertaan BP Jamsostek bagi PMI

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Buleleng, Made Juartawan, menekankan pentingnya bagi calon pekerja migran untuk menjadi peserta BP Jamsostek. Menurutnya, kepesertaan ini memberikan kepastian perlindungan serta manfaat bagi mereka selama bekerja di luar negeri.

“Sangat penting untuk menjamin pekerja migran agar merasa aman, terutama bagi keluarga yang mereka tinggalkan. Risiko kecelakaan kerja dan kematian bisa terjadi kapan saja,” kata Juartawan.

Sementara itu, dua anak korban yang menerima beasiswa pendidikan adalah Fefra Franco Hipino Fefper, yang saat ini bersekolah di SMK Negeri 1 Sukasada, dan Ni Luh Sulastri Suwinten, yang masih duduk di bangku kelas IV SD Negeri 2 Gitgit.

“Jadi, santunan ini bisa membantu keluarga dalam meringankan beban, terutama setelah upacara pengabenan kemarin. Yang terpenting, BP Jamsostek menanggung beasiswa dua anaknya hingga jenjang perguruan tinggi,” ujar Juartawan. (*)

Pewarta : Kadek Yoga Sariada

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts