Singaraja, koranbuleleng.com| Sebuah gudang penyimpanan kayu di dusun Dauh Munduk, Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng terbakar, Rabu, 7 September 2016. Akibatnya, puluhan kubik kayu yang nilainya puluhan juta milik Ketut Regeg (56) tak berhasil diselamatkan dalam musibah tersebut. Kebakaran ini pun kembali mengundang kecurigaan, manakala ditemukan ceceran darah segar diantara serpihan puing-puing kebakaran saat olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) yang dilakukan Kepolisian Sektor Sawan.
Gudang penyimpanan kayu Seseh Mesari terletak di lokasi padat penduduk membuat warga di sekitar lokasi menjadi gempar. Saat kejadian, selain gudang dipenuhi material yang mudah terbakar, hembusan angin yang cukup kencang memicu kobaran api cepat membesar hingga pula meludeskan sebuah mesin pemotong kayu, serta meluluhlantakkan isi dan sebagian bangunan gudang yang berdiri diatas lahan seluas 600 meter persegi. Tetapi, Sebuah mobil truk operasional yang terparkir di dalam gudang penyimpanan kayu selamat dari amukan api.
Awalnya, kebakaran pertama kali diketahui terjadi sekitar pukul 21.45 wita oleh warga setempat. Menurut keterangan salah satu saksi mata di lokasi kebakaran, Putu Suryawan kepada koranbuleleng.com menuturkan, terdengar gonggongan anjing menyalak dari gudang kayu yang berada di sebelah selatan rumahnya. Akhirnya ditemani beberapa warga, kemudian bergegas menuju bangunan gudang penyimpanan kayu.
“Apinya sudah besar, kami tak mampu memadamkan, terjadi hanya dalam hitungan menit, kobaran api sudah menjalar membakar seisi gudang, dalam kegelapan samar-samar saya melihat seekor anjing terikat di dalam gudang. Agar tak merembet ke tempat lain, saya pun berinisiatif langsung menghubungi pihak pemadam kebakaran serta pihak Mapolsek Sawan, paling saya cemaskan malam itu, sebuah truk yang masih terparkir di dalam gudang, jika pemadan tak cepat datang, mungkin saja truk itu ikut terbakar dan meledak, dari ponsel saya bisa dilihat kejadian itu dilaporkan pukul 21.45 WITA,” terang Putu Suryawan.
Ketut Regeg, pemilik gudang kayu Seseh Mesari saat di lokasi kebakaran menerangkan, kabar gudang penyimpanan kayu terbakar diketahuinya setelah dihubungi salah satu karyawan via telepon. Dirinya sudah menyerahkan semua hasil penyidikan terkait temuan percikan darah yang menggumpal di dalam gudang kayu miliknya.
“Barusan pekerja gudang kayu, Putu Adnyana menghubungi via telepon, memberitahukan bahwa gudang kayu Seseh Mesari di Desa Bungkulan terbakar. Kebetulan saya pulang ke Bali, ada upacara pernikahan keponakan. Karyawan hari ini libur hari Raya Galungan, tadi karyawan disini sempat bilang melakukan persembahyangan, gudang ini memang tidak memiliki satpam, hanya ada seekor anjing yang diikat dan sengaja diletakkan di dalam gudang. Percikan darah yang menggumpal di dalam gudang, kita berpikir positif saja, mungkin itu darah hewan. Urusan ini, sepenuhnya sudah saya serahkan kepada pihak kepolisian,” ucap pria bertubuh tambun yang sehari-hari menetap di Surabaya.
Diungkapkannya, sebelum musibah ini terjadi, dirinya sempat terbersit firasat buruk. Bingkai photo keluarga yang terpajang di dinding rumah tiba-tiba miring dan jatuh.
“Sore itu kami ngumpul di rumah, banjar dinas Ketewel, Kelurahan Penarukan, saat itu tiba-tiba saja photo keluarga yang terpajang miring dan plasternya terlepas, kemudian saya ambil dan diletakkan sementara di meja. Sempat terpikir, ada apa?, namun, tak sampai terpikir jika bakal mendapat musibah seperti ini, ” tuturnya.
Putu Adnyana (40) pekerja gudang penyimpanan kayu Seseh Mesari mengatakan, sebelum kebakaran itu terjadi, sekitar pukul 15.00 WITA dirinya sempat melakukan persembahyangan di tempatnya bekerja bersama keluarga. Persembahyangan itu terkaitd engan Hari Raya Galungan.
“Hari Raya Galungan, kami datang melakukan persembahyangan di gudang bersama istri dan anak, sekitar 15.00 WITA, seperti biasa banten (sesajen) di letakkan di “pelangkiran” lengkap dengan sarana dupa. Pelangkiran ini memang dipasang dengan cara dipaku saja, letaknya diatas mesin potong kayu dan sisa serutan kayu grajian atau sisa potongan kayu. Usai sembahyang langsung meninggalkan lokasi, dan gudang ketika itu dalam keadaan kosong. Setibanya saya tadi, api sudah berhasil dipadamkan berkat bantuan petugas pemadam kebakaran,” terangnya.
Sementara itu, Kapolsek Sawan, AKP. Made Derawi, SH., mengatakan kalau saat ini pihaknya masih belum bisa menyimpulkan penyebab ceceran darah yang diketemukan di lokasi kebakaran tersebut.
“Korban jiwa nihil, kerugian materi sekitar Rp 15 juta. Untuk ceceran darah, sementara kami belum bisa menyimpulkan, itu darah hewan atau darah manusia. Saat ini kami sedang fokus melakukan proses penyidikan, berbagai temuan di lokasi, sudah kami kumpulkan,” pungkasnya.|NH|