Singaraja, koranbuleleng.com| Misteri menyelimuti kematian Kadek Adi Wijaya, 24 tahun, pemuda asal Desa Selat, Kecamatan Sukasada, yang ditemukan tidak bernyawa di tengah jalan Perumahan Grand Lovina, Banjar Dinas Celuk Buluh, Desa Kalibukbuk, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Hingga kini, penyebab pasti kematian masih menjadi teka-teki bagi pihak kepolisian.
Jenazah Wijaya saat ini masih dititipkan di RSUD Buleleng. Rencana autopsi belum dapat dilakukan lantaran pihak keluarga belum memberikan persetujuan resmi.
Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika menegaskan, autopsi menjadi langkah penting dalam mengungkap penyebab kematian korban. “Jadi untuk mengetahui penyebab pasti tewasnya korban, harus dilakukan upaya autopsi. Kami masih menunggu persetujuan dari keluarga korban. Sementara luka-luka ditubuh korban, masih menunggu pemeriksaan medis,” ujar Diatmika, Senin, 5 Mei 2025.
Menurut Diatmika, sebelum ditemukan meninggal dunia, Wijaya sempat dicegah orangtuanya untuk keluar rumah. Namun korban tetap memaksa pergi, tidak dengan sepeda motor seperti rencana awal, melainkan berjalan kaki.
“Informasi dari keluarganya, korban sempat pamit mau keluar naik motor. Tapi dilarang sama orangtuanya. Akhirnya dia memaksakan diri, keluar dengan jalan kaki. Masih kami selidiki ada urusan apa dia di Lovina,” kata dia.
Dalam proses penyelidikan, polisi telah memintai keterangan dari lima orang saksi. Namun hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) belum menunjukkan adanya barang bukti yang mengarah langsung pada penyebab kematian.
Sementara itu, tim penyidik Satreskrim Polres Buleleng kini tengah mengupayakan pengumpulan bukti tambahan melalui rekaman CCTV yang berada di sekitar lokasi penemuan jenazah.
“CCTV masih diupayakan. Mudah-mudahan ada petunjuk yang didapat. Sehingga bisa terungkap apakah kematian korban diakibatkan oleh kekerasan atau karena faktor lain,” ucapnya.(*)
Pewarta: Kadek Yoga Sariada
