Singaraja, koranbuleleng.com| Eva Lilian Van Leenan, Gadis asal Singaraja kelahiran 8 Maret 1995 ini mampu mengharumkan nama Bali di PON XIX Jawa Barat. Dia sukses mendulang Emas pada even Renang nomer 50 meter Dada, dan medali perak di nomer 100 meter Dada.
Eva saat dihubungi koranbuleleng.com melalui sambungan telepon Senin 19 September 2016 malam hari, menyatakan prestasinya tidak lepas dari kedisiplinan mengatur waktu selama latihan mempersiapkan diri dalam laga PON XIX Jawa Barat. Selain itu yang terpenting adalah dukungan para pihak serta dukungan dan profesionalisme para pelatihnya yang salah satunya adalah pacarnya sendiri, Gede Mega Wira Pratama.
Namun Eva mengaku, walaupun Gede Mega Wira Pratama adalah pelatih dan pacarnya, namun urusan romantika kehidupan ini dipisahkan secara professional.
“Selama delapan bulan saya dilatih oleh Dia (Gede Mega Wira Pratama), Dia sangat professional. Saya tetap ditempa secara disiplin, tidak diperlakukan secara khusus. Sama dengan melatih atlet lainnya. Kalau latihan ya harus latihan, salah ya tetap dimarahi,” terang Eva Liliana yang kini kuliah di semester 6 STIKOM Bali, Denpasar.
Eva mengaku selama bulan Januari hingga Agustus 2016 menjalani latihan menghadapi Laga PON XIX, sedikitpun Eva tidak pernah juga meminta untuk dilatih secara khusus kepada pelatihnya. Semua berjalan seusai prosedur dan protap pelatihan yang ada.
Eva mengaku tidak mau mencampuradukan urusan pribadi yang bisa berpotensi menghancurkan sistem pelatihan dan berdampak buruk terhadap prestasi Bali di PON XIX Jawa Barat.
Dalam sejarah, kata Eva Bali baru kali ini memang mampu mendulang emas dalam laga PON XIX. Katanya, prestasi raihan medali emas ini untuk Bali dan semoga ada atlet renang generasi selanjutnya bisa membuat tradisi untuk Bali secara terus menerus meraih emas dalam laga renang di PON selanjutnya.
Eva berharap secara khusus atlet-atlet renang di Buleleng juga nantnya bisa mendulang prestasi gemilang. Apalagi saat ini, Buleleng telah mempunyai fasilitas publik kolam renang bertaraf internasional yang bisa digunakan secara rutin untuk latihan.
“Apalagi sekarang, sudah ada kolam renang yang cukup bagus. Kalau dulu kita kan hanya punya satu kolam renang dan sangat terbatas. Sekaranga ada yang lebih baik maka harus digunakan juga sebaik-baiknya untuk meraih prestasi. Latihan yang rutin dan disiplin,” terang Eva.
Putri pasangan Sherid Van Leenan dan Luh Lita ini sejak bayi sudah akrab dengan air. Sejak dia bayi sudah diajak sang ayah untuk berenang. Sewaktu duduk bangku sekolah dasar, Eva pernah mengikuti club renang di Singaraja yakni Bina sakti. Dari club renang ini, Eva terus mengikuti berbagai even dan kejuaraan renang seperti Poresnijar dan lainnya.
Pada Porprop Bali tahun 2015, Eva juga mendulang emas pada nomer 50 dan 100 meter. “Jadi dari Porprop ini saya lolos Pra-PON. Delapan bulan ditempa, saya bersyukur hari ini mendapat medali emas untuk Bali. Terima Kasih untuk Bali yang telah mendukung dan memotivasi kami,” ujarnya.
Eva mengaku dirinya akan berupaya mengabdikan diri didunia renang ini sampai diperlukan hingga kapanpun oleh Bali. Renang sudah menjadi bagian hidupnya dan ini menjadi salah satu cara untuk memberikan yang terbaik bagi Bali dan negaranya, NKRI.
Alumni SMAN 1 Singaraja ini berharap, ada kesempatan yang lebih besar, lebih tinggi di tempat lain untuk mendulang prestasi yang lebih tinggi juga. |NP|