Singaraja, koranbuleleng.com | Buleleng terisolir, sejumlah ruas jalan akses menuju Bali selatan tertutup longsor. Jalur utama, Singaraja Denpasar lewat Gitgit terdapat kurang lebih 14 titik longsor dan menutup jalan raya. Titik terparah, ada di kilometer 14, 16 dan di kilometer 17 terdapat ruas jalan yang jebol dan hanya tersisa setengah badan jalan.
Pihak kepolisian terpaksa menutup arus lalu lintas dari Kota Singaraja menuju Gitgit karena tidak memungkinkan untuk dilewati. Selain karena jalur yang ekstrim, juga tak bisa terlewati kendaraan karena pihak BPBD Buleleng bersama masyarakat masih melakukan pembersihan.
Di sejumlah ruas jalan menuju Denpasar, seperti di daerah Busungbiu, juga diinformasikan banyak terjadi titik longsoran. Seorang warga, Putra Aryana, bahkan terjebak macet di jembatan Ancar, Desa Busungbiu karena jalur lalu lintas macet akibat hujan deras dan beberapa titik longsor.
Kapolres Buleleng, AKBP Made Sukawaijaya mengungkapkan, penutupan arus lalu lintas Singaraja Denpasar menuju Gitgit karena sangat beresiko bagi pengendara. Pihak kepolisian tidak mau mengambil resiko berat terjadi sesuatu yang membahayakan bagi pengendara.
“Kami sarankan menuju Denpasar memang lebih baik lewat Pupuan atau Gilimanuk (Jembrana, red),” imbau Kapolres.
Kapolres belum menentukan waktu sampai kapan akan terjadi penutupan jalur Singaraja – Denpasar melalui Gitgit. Saat ini, proses pembukaan akses jalan di wilayah Gitgit di sejumlah titik longsor masih dilakukan oleh BPBD buleleng.
Kapolres Buleleng juga memerintahkan jajarannya untuk selalu siaga terhadap berbagai perkembangan terkait informasi kebencanaan di Buleleng. Peran kepolisian sangat dihaparkan oleh semua pihak untuk ikut membantu penanganan bencana dari sisi kebijakan kepolisian.
Sementara itu, cuaca ekstrim yang terjadi di Buleleng membuat sejumlah warga juga mulai enggan untuk bepergian. Warga lebih banyak memilih berdiam diri di rumah hingga kondisi mulai normal.
“Tadinya, saya ada rencana ke Tabanan, namun karena cuaca cukup ekstrim urungkan niat dulu bepergian jauh. Cari aman saja dulu,” ujar seorang warga, Made Suparma Yasa. |NP|