Singaraja, koranbuleleng.com| Seorang perempuan yang sedang mengandung dengan umur kandungan lima bulan tewas tertimpa reruntuhan senderan di Lingkungan Bantang Banua, Kelruahan Sukasada, Minggu 12 Pebruari 2017 sekitar pukul 05.30 wita.
Korban perempuan ini bernama Anis. Dia tertimpa senderan setinggi tujuh meter dengan panjang 20 meter juga bersama suaminya, Abdur Rohman, yang masih dirawat intensif di Instalasi Gawat darurat (IGD) RSUD Buleleng. Keduanya adalah buruh yang berasal dari Jember, Jawa timur.
Menurut penuturan Made Tubuh Sucita warga setempat, kedua pekerja yang menjadi korban itu diketahui tidur di sebuah bedeng yang dibangun menempel pada Senderan yang jebol tersebut. Hingga kemudian kejadian naas tersebut terjadi, sehingga keduanya tertimpa material senderan.
“Saya tidak tahu persis kejadiannya. Pada saat kejadian tiang hanya mendengar suara gemuruh. Saya pikir suara kerug (Gemuruh petir, Red), karena kebetulan rumah tiang diseberang lokasi kejadian. Kemudian saat saya buka warung paginya, saya dengan ada dua orang yang terkena senderan jebol,” Ujarnya.
Korban Anis yang tengah dalam kondisi hamil tersebut diduga sudah meninggal dunia dilokasi kejadian. Pasalnya, saat tiba di IGD RSUD Buleleng, korban sudah tidak bernyawa. Sementara itu suaminya Abdur Ruhman dalam kondisi luka yang parah. Sehingga pihak Rumah Sakit memutuskan untuk merujuknya ke RSUP Sanglah di Denpasar.
“Untuk korban Abdur Rohman itu setelah dilakukan CT scan mengalami patah pada tulang leher. Makanya kami rujuk ke Sanglah untuk dilakukan oprasi. Karena memang yang harus melakukan oprasi itu dokter spesialis saraf, itu cuma ada di RSUP Sanglah,” jelas Dirut RSUD Buleleng Gede Wiartana.
Sementara itu, Paska kejadian jebolnya senderan tersebur, Pihak kepolisian dari Polsek Sukasada langsung melakukan olah lokasi kejadian, termasuk memasang garis polisi. Beberapa saksi juga sudah dimintai keterangan oleh pihak Kepolisian. |RM|