Singaraja, koranbuleleng.com | Bencana alam yang terjadi di kabupaten Buleleng beberapa minggu lalu, tidak hanya mengakibatkan kerusakan bangunan, namun juga menghanyutkan ratusan hewan ternak milik warga yang ada di empat kecamatan di Buleleng.
Pemerintah Kabupaten Buleleng memberikan bantuan uang tunai sebagai pengganti ternak kepada 17 warga di empat kecamatan di Buleleng, paska bencana alam yang terjadi beberapa minggu lalu. Bantuan itu diserahkan langsung Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana di kantor Bupati Buleleng, Jumat 24 Pebruari 2017. Pemkab Buleleng menggelontorkan bantuan dana sebesar Rp 104.150.000.
Pemerintah Kabupaten Buleleng mengganti kerugian warga dengan nilai, untuk 1 ekor sapi jantan diganti dengan uang sebesar Rp 10 Juta, sapi betina sebesar Rp 8 juta per ekor, Babi sebesar Rp 1 juta per ekor, dan satu ekor ayam diganti uang sebesar Rp 50 ribu.
Dari catatan Dinas Pertanian Buleleng, jumlah hewan ternak yang hanyut dan mati akibat bencana mencapai 132 hewan ternak, berupa sapi 4 ekor, babi 65 ekor, dan ayam sebanyak 63 ekor.
17 warga yang menerima bantuan tersebut masing masing Komang Sutawan Warga Banjar Asem Seririt, Ketut Bandi, Jro Nengah Subanda, Made Winasa da, Made Widi dari Kelurahan Banyuning Buleleng, Ketut Tunas warga Banyuatis Banjar, Wayan Budiasa, Made Suardika, Ketut Remana, Komang Budarsana, Wayan Rukun, Made Jaya Sukerta, dan Nengah Sumonka dari Desa Pakisan Kubutambahan, Ketut Carita, Nengah Sukarta, dan Ketut Wenten dari Desa Galungan Kecamatan Sawan.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana usai penyerahan tersebut meminta kepada warga yang telah mendapatkan bantuan uang pengganti ternak untuk tetap semangat dalam menjalani kehidupan. Ia pun meminta agar warga tersebut memanfaatkan bantuan yang telah diberikan untuk kembali menjadi peternak.
“Korban yang ternaknya hanyut kita ganti agar mereka bisa bangkit lagi. Ya saya bilang jangan dibelikan yang tidak tidak uang nya. Harus kembali menjadi peternak, uangnya bisa dibelikan bibit ternak,” Tegasnya.
Sementara itu, Ketut Tunas Warga Desa Banyuatis Kecamatan banjar yang mendapatkan bantuan mengaku bersyukur dengan adanya bantuan yang diberikan Pemkab Buleleng. Tunas yang kehilangan 2 ekor babi, berjanji akan memanfaatkan bantuan tersebut dengan baik.
“Ya saya bersyukur dikasih uang pengganti oleh pemerintah. Ini sedikitnya sudah meringankan beban saya. Nanti uang ini saya pake untuk memperbaiki kandang dan membeli bibit babi lagi,” ujarnya.
PDAM Distribusikan 50.000 Liter Perhari
Sementara itu, upaya tanggap darurat juga dibackup langsung oleh PDAM Buleleng dalam mendistribusikan air bersih ke sejumlah desa yang terdampak bencana. Dirut PDAM Buleleng I Made Lestariana, SE menyatakan PDAM secara kontinyu mendistribusikan air minum kepada warga yang terkena bencana alam. Pendistribusian ini dilakukanbersamqa-sama dengan BPBD Kabupaten Buleleng.
Setiap hari PDAM Buleleng mendistribusikan sebanyak 50.000 liter air minum melalui mobil tangki. Penyediaan air minum akan terus dilakukan hingga sumber-sumber air minum perdesaan beroperasi dengan normal.
“Kami dari PDAM Buleleng selalu meakukan koordinasi dnegan BPBD dan Dinas Perumahan dalam mendistribusikan air melalui mobil tangki. Kita lakukan secara terus menerus sampai dengan instalasi bisa diperbaiki secara permanen,” ujar I Made Lestariana,SE.
Sementara itu, Direktur Teknik I Nyoman Suwirta menambahkan dari data yang ada sebanyak 22 instalasi air minum perdesaan mengalami kerusakan dengan total kerugian sebesar 1.184.657.200. Dari data tersebut instalasi di Desa Penglatan Kecamatan Buleleng mengalami kerusakan terparah dengan anggaran sebesar 135.965.000 disusul instalasi perpipaan di desa Sudaji Kecamatan Sawan dengan anggaran sebesar 125.841.000 dan Desa Tejakula sebesar 105.237.000. PDAM menurut Suwirta juga menerjunkan petugas teknik untuk membantu melakukan perbaikan instalasi air minum perdesaan. |RM|