Singaraja, koranbuleleng.com | Seorang peserta ujian nasional dari SMK Negeri 3 Singaraja, Gede S, 18 tahun, tetap bisa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) walaupun saat ini dia sedang tersandung kasus hukum. Gede S diduga terlibat dalam aksi pencurian dan sampai kini masih menjalani tahap pemeriksaan hukum di Polsek Seririt.
Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Singaraja, I Nyoman Suastika mengatakan sesuai regulasi yang ada hak belajar perlu dihormati dan dilayani. Maka itu, atas sejiin pihak berwenang dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Olahraga serta institusi kepolisian, Gede S dijinkan untuk mengikuti ujian nasional.
Selama proses menjalani ujian, Gede S dijaga oleh personil kepolisian yang ditugaskan secara resmi oleh institusi kepolisian. Namun penjagaan oleh aparat diluar ruangan ujian nasional.
Menurut Suastika, dari sisi rekam jejak, Gede S termasuk anak yang tidak mempunyai catatan buruk di sekolahnya. “Kami prihatin juga dengan kondisi ini. Memang yang bersangkutan tidak mempunyai catatan buruk disekolah. Dan prestasinya memang biasa-biasa saja,” terang Swastika. Gede S mengikuti ujian nasional dalam satu ruangan bersama rekan-rekannya.
Sementara itu, Wakil Bupati Buleleng juga sempat memantau proses ujian nasional di sejumlah sekolah di Singaraja. Secara khusus, Sutjidra juga memantau ujian nasional di SMKN 3 Singaraja. Namun wakil bupati juga tidak diperkenankan memasuki ruangan ujian.
Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra, melakukan pemantauan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa dan Kepala Bagian Humas dan Protokol Setkab Buleleng, Made Supartawan melakukan pemantauan di empat SMA/SMK yaitu SMA Negeri 1 Singaraja, SMK Negeri 1 Singaraja, SMK Negeri 3 Singaraja dan SMK Negeri 2 Singaraja.
Wakil Bupati asal Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan ini menjelaskan UNBK SMA/SMK di empat sekolah yang ditinjau berjalan dengan tertib dan lancar. Tidak ada peserta UNBK yang absen pada hari pertama ini.
“UNBK hari pertama berjalan lancar, tertib dan aman. Sebagai pimpinan daerah kami bertanggungjawab juga terhadap pelaksanaan UNBK ini meskipun kewenangan ada di pemerintah provinsi. Ikut memantau dan juga memastikan bagaimana UNBK ini berjalan lancar,” jelas Sutjidra.
Wabup Sutjidra mengungkapkan sekarang ini SMA/SMK sudah berada di bawah Pemerintah Provinsi melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang ada di masing-masing kabupaten. Untuk fasilitas, Pemkab Buleleng juga berharap Pemerintah Provinsi Bali bisa memfasilitasi kekurangan fasilitas yang ada. Apapun yang menjadi kekurangan fasilitas SMA/SMK di seluruh kabupaten/kota di Bali bisa dipenuhi.
Namun, Pemkab Buleleng masih tetap memantau perkembangan di sekolah-sekolah khususnya di Kabupaten Buleleng baik itu SD, SMP, SMA/SMK. “Kita masih pantau perkembangan sekolah-sekolah melalui DInas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng,” tutupnya.|NP|RM|