Singaraja, koranbuleleng.com| Ribuan krama Desa Pekraman Buleleng menggelar upacara melasti di Pantai Pelabuhan Buleleng setelah Hari Suci Nyepi 1939, Selasa 11 April 2017. Krama memulai ritual dari Pura Desa Buleleng setelah itu langsung menuju pantai dengan berjalan kaki.
Ribuan warga dari berbagai pura dadia dan panti mengusung pralingga dan pratima untuk disucikan. Prosesi melasti dipimpin oleh Pemangku Pura Kahyangan Tiga.
Klian Desa Pekraman Buleleng, Nyoman Sutrisna mengutarakan sudah menjadi tradisi DesaPekraman Buleleng menggelar ritual melasti setelah Hari Raya Nyepi bertepatan dengan purnama kadasa. Tradisi ini didasarkan pada lontar Sundarigama dan lontar Aji Swamandala, untuk menyucikan alam dan menghanyutkan segalabentukkekotoran alam dengan menggunakan air kehidupan.
“Tujuannya tiada lain jugauntuk meningkatkan bakti kepada Ida sanghyang Widhi Wasa, anganyutaken laraning jagat atau membangun kepedulian untuk mengentaskan penderitaan masyarakat, anganyutaken papa klesa atau menguatkan diri dengan membersihkan diri dari kekotoran rohani serta anganyut aken letuhan bhuwana atau bersama-sama menjaga kelestarian alam.” terang Sutrisna. |NP|
