Singaraja, koranbuleleng.com| Keberadaan tempat sampah yang ada di depan pasar tradisional Desa Pakraman Banyuning menimbulkan bau tidak sedap. Terlebih lagi, tempat sampah itu berdekatan dengan SDN 5 Banyuning Kecamatan Buleleng, sehingga bau yang ditimbulkan membuat siswa tidak nyaman.
Tempat sampah berukuran sekitar 3X5 meter tersebut terletak di sebelah Selatan SDN 5 Banyuning, tepatnya ruang perpustakaan. Walaupun tempat sampah itu tidak penuh berisi sampah, namun tetap meninbulkan bau tidak sedap.
Bau busuk yang ditimbulkan pun hingga masuk ke ruang Perpustakaan, sehingga siswa yang berada di ruangan itu merasa tidak nyaman.
Seperti yang terjadi Selasa, 22 Mei 2018. Ruang perpustakaan itu belakangan terakhir ini memang lebih banyak dimanfaatkan oleh siswa kelas VI, setelah selesai mengikuti Ujian Nasional.
Beberapa siswa kelas VI memang memilih berada di Perpustakaan karena tidak ingin mengganggu adik kelas mereka yang sedang melaksanakan ulangan umum. Namun ketenangan mereka terusik akibat bau busuk yang diakibatkan oleh sampah yang ada di sebelah selatan ruang tersebut.
“Biasanya sih baca buku disini, karena adik kelas sedang ulangan. Tapi tidak nyaman, soalnya bau sampah. Makanya saya sama teman mendingan baca bukunya di luar saja,” ujar Kadek Amelia Suryadewi.
Kondisi itu pun diakui oleh Kepala SDN 5 Banyuning Luh Sri Suratmi. Menurutnya, kondisi bau busuk menyengat yang ditimbulkan dari sampah itu sudah sering terjadi. Tidak hanya masalah bau, Ia juga merasa keberatan karena beberapa kali sampah juga meluber dan mengotori dinding ruang perpustakaan.
Kondisi itu sebenarnya sudah disampaikan kepada aparat Kelurahan Banyuning, termasuk melapor ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng.
“Kalau dari aparat kelurahan belum ada solusi, tapi dari Disdikpora sudah menjanjikan akan dibantu pembangunan tembok penyengker kelilibg perpustakaan. Supaya ada pembatas dan sampah juga tidak mengotori ruang perpustakaan,” ujarnya.
Luh Sri Suratmi menginginkan agar ada solusi jangka panjang yang terbaik menyikapu permasalahan ini. Mengingat, bau busuk yang menyengat ini tidak hanya terjadi sekali saja, namun berulang kali. Ia pun meminta agar pihak terkait memindahkan posisi tempat sampah tersebut.
Menurutnya, bau busuk dari sampah tidak hanya terjadi karena tempat sampah di sebelah selatan ruang perpustakaan. Keberadaan kontainer sampah di sebelah utara sekolah dekat debgan Pasar Tradisional lama juga sering mengganggu kenyamanan siswa terutama siswa kelas 1, 2, dan kelas 3 akibat bau sampah dari kontainer tersebut.
“Kami minta supaya tempat sampah itu dipindah, karena ini sudah sering terjadi. Masa Sekolah dikelilingi tempat sampah, baunya itu supaya tidak mengganggu kenyamanan anak-anak belajar,” tegasnya. |RM|