Singaraja, koranbuleleng.com | Pemkab Buleleng berupaya menekan tingkat pengangguran di Kabupaten Buleleng. Caranya, dengan menggelar bursa kerja atau job fair bekerjasama dengan 21 perusahaan. Bursa kerja digelar di gedung Mr. I Gusti Ketut Puja di area bekas Pelabuhan Buleleng, selasa 5 – 7 Juni 2018.
Bursa kerja kali ini membuka sekitar 540 lowongan kerja yang bisa dilamar oleh pencari kerja dari Buleleng. Bursa kerja ini juga menjadi satu momen konsolidasi bagi pemerintah dan dengan pegusaha, sesuai dengan tema yang diangkat dalam bursa kerja ini. Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra yang membuka secara resmi arena bursa kerja.
Kepala Disnaker Buleleng, Ni Made Dwi Priyanti Putri Koriawan, SE menjelaskan bursa kerja menjadi jadwal rutin setiap tahun yang selalu digelar pada bulan Juni. Pada bulan ini, biasanya banyak pencari pencari kerja yang tamat dari bangku sekolah SMA atau SMK, atau mahasiswa.
“Kita rutin gelar setiap bulan Juni karena pada bulan ini para pelajar telah merampungkan studinya,” jelasnya.
Untuk menyelenggarakan bursa kerja, pihak Disnaker telah melakukan sosialisasi kepada perusahaan atau penyedia lapangan kerja untuk mengikuti kegiatan ini. Sosialisasi juga dilakukan kepada para pencari kerja agar bersiap untuk memenuhi syarat-syarat untuk diterima bekerja di perusahaan penyedia lapangan kerja.
Kalaupun tidak bisa bekerja, Disnaker Buleleng memiliki UPTD LLK UKM dimana nantinya disiapkan pelatihan kurang lebih 28 paket.
“Kita benar-benar siapkan agar para penyedia kerja dan pencari kerja sama-sama difasilitasi disini,” imbuh Dwi Priyanti.
Sementara itu, Nyoman Sutjidra menyatakan keyakinannya terhadap bursa kerja yang diselenggarakan setiap tahun bisa menyerap tenaga kerja.
Hal ini didasarkan pada bincang-bincangnya kepada salah satu penyedia yaitu CTI Group. CTI Group mengirim tenaga kerja ke dunia pariwisata baik itu di darat maupun kapal pesiar sejumlah ribuan orang. Artinya, ribuan yang bisa diserap oleh CTI Group ini.
“Kita yakin Job Fair ini bisa menyerap tenaga kerja contohnya dengan penyedia CTI Group ini,” ujarnya.
Mengenai penguatan UPTD LLK UKM sebagai wahana pelatihan kerja, Wakil Bupati asal Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan ini mengungkapkan pelatihan-pelatihan ini terus dilakukan. Paket-paket keterampilan yang ditawarkan pun semakin beragam. Apalagi untuk bidang keterampilan bangunan. “Ini sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat dimana dana desa yang digelontorkan harus menyerap tenaga lokal,” pungkas Wabup Sutjidra. |NP/R|