Singaraja, koranbuleleng.com | Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana merasa bangga dengan sejumlah kelompok wanita tani (KWT) di Kabupaten Buleleng yang sudah mulai bergeliat memproduksi hasil olahan pangan khas Buleleng.
Dalam pameran pasar pangan lokal di Danau Buyan, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada sejumlah pelaku UKM dari beberapa KWT di Buleleng meminta etalase permanen di Kota Singaraja sebagai salah satu upaya untuk memasarkan hasil produksi olahan pangan Buleleng.
Dari hal itu, Bupati Buleleng memandang bahwa industri kecil menengah yang digerakkan oleh sejumlah KWT di Buleleng sudah mulai bergeliat. Dalam beberapa kunjungannya ke stand pameran pangan di Danau Buyan, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana dan Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra juga sempat membeli beberapa hasil produksi yang dipamerkan.
Pasar pangan lokal digelar di danau Buyan bertepatan dengan agenda rutin apel krida yang digelar di danau Buyan dan Tamblingan.
Pemerintah Kabupaten Buleleng terus memberikan ruang kepada para pelaku industri kreatif untuk memamerkan hasil produksinya, Ruang untuk pameran hasil dari UKM, baik pangan maupun non-pangan selalu digelar disetiap kegiatan Pemkab Buleleng.
Berbagai hasil olahan pangan non beras dan hasil pertanian dipamerkan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) dari 9 Kecamatan di Kabupaten Buleleng untuk dijual kepada masyarakat umum dan para pegawai Pemkab Buleleng yang mengikuti Apel Krida.
“Sekarang mereka udah mulai bergairah, tadi saya denger minta estalase permanen, satu titik di kota untuk menampilkan hasil dari produk – produk olahan kerajinan singaraja, jadi sangat bagus,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pemkab Buleleng Nyoman Surya Temaja mengungkapkan pameran pasar pangan lokaldigelar untuk memberdayakan KWT di Kabupaten Buleleng.
Di Buleleng ada 270 lebih KWT dan selama ini jarang mendapat kesempatan untuk memamerkan hasil olahan pangan maupun hasil pertanian.
Dari kondisi ini, Pemkab Buleleng berusaha untuk memberikan ruang pemasaran dan promosi hasil-hasil produksi dari pelaku UKM milik sejumlah KWT di Buleleng.
Sesuai rencana, taman Kota Singaraja akan dimanfaatkan sebagai ruang untuksetiap pameran produksi olahan pangan dan pertanian dari para KWT disetiap agenda yang digelar oleh Pemkab Buleleng.
”Sesuai kesepakatan hasil rapat kita dengan Dinas Pertanian , bawasannya untuk pasca panen olahan dan sebagainya itu ranahnya sudah menjadi kewenangan Dinas Ketahanan Pangan, sehingga seluruh KWT yang ada menjadi binaan Dinas Ketahanan Pangan” tuturnya.
Sementara itu salah satu peserta pameran pasar pangan lokal Nyoman Budiani dari KWT Sari Amerta Giri Desa Wanagiri mengatakan, Pemkab Buleleng sudah memberikan ruang yang sangat besar untuk memasarkan dan mempromosikan hasil produksi milik KWT.
Dari ruang-ruang pameran ini, produksi dari KWT bisa terus bergeliat membantu meningkatkan daya saing ekonomi pedesaan.
Nyoman Budiani berharap kepada Pemkab Buleleng melalui dinas terkait untuk lebih meningkatkan pengolahan dan pemasaran hasil dari produk – produk yang di hasilkan oleh KWT yang ada di Kabupaten Buleleng,
“Harapannya ya, dari Pemerintah terus merespon untuk peningkatan produksi, pembinaan, serta tata cara mengolah dan memasarkan hasil dari produk kita ini” ujar Budiani. |NP/R|