Singaraja, koranbuleleng.com | Kelompok pelestarian lingkungan, Nature Conservation Forum (NFC) Putri Menjangan meraih nominasi Kalpataru 2018 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, dalam kategori “Penyelamat Lingkungan”.
Wakil Bupati Buleleng, Nyoman Sutjidra menyerahkan penghargaan nominasi dari Kementerian LH dan Kehutanan kepada Ketua NFC Putri Menjangan Putu Ngurah, saat peringatan Sumpah Pemuda di Lapangan Ngurah Rai, 28 Oktober 2018.
NCF Putri Menjangan merupakan kelompok pelestari lingkungan yang fokus pada upaya penyelamatan dan konservasi hutan mangrove dan terumbu karang, dengan mengambil lokasi di sepanjang pantai Desa Pejarakan.
Menurut Putu Ngurah, NFC Puti Menjangan sudah melakukan upaya-upaya pelestarian mangrove dan terumbu karang di wilayah pesisir Desa Pejarakan dari tahun 2012.
“Awalnya, kami sangat prihatin wilayah pesisir alami abrasi yang parah, sehingga muncul keinginan untuk mengurangi tingkat abrasi itu,” ujar Putu Ngurah.
Dari komitmen untuk memperbaiki lingkungan itu, Putri Menangan terus bergerak menanam mangrove serta melakukan penurunanhexadome untuk memelihara terumbu karang di lautan.
Sedari awal, kelompok ini terus bekerja secara swadaya. Pemkab Buleleng mendengar upaya-upaya yang dilakukan Putri Menjangan dan memberikan bantuan bagi kelompok ini untuk meneruskan upaya-upaya pelestarian lingkungan di wilayah pesisir Desa Pejarakan.
“Dari Dinas Kehutanan dulu pernah memberikan bibit mangrove sebanyak 20 ribu batang. Sedangkan dari Dinas Lingkungan Hidup sudah memberikan bantuan berupa hexadome,” tuturnya.
Berdasarkan laporan tertulis dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup Putu Ariadi Pribadi, Kabupaten Buleleng mengusulkan dua calon penerima Kalpataru.
Dua usulan tersebut masing-masing Wayan Praya dari Desa Pedawa, Kecamatan Banjar dalam kategori ‘Perintis Lingkungan’, dan Kelompok NCF Putri Menjangan dalam kategori ‘Penyelamat Lingkungan’.
Namun dari dua usulan tersebut, hanya NCF Putri Menjangan yang masuk nominasi penghargaan Kalpataru.
“Berdasarkan hasil verifikasi dan validasi lapangan yang dilakukan oleh Kementerian LHK, dua usulan dari Provinsi Bali berhasil masuk nominasi, masing-masing Yayasan Lembu Putih Taro dari Kabupaten Gianyar dan Kelompok NCF Putri Mejangan dari Kabupaten Buleleng,” tulis Ariadi dalam laporannya.
Sementara itu, Wakil Bupati Buleleng mengaku bangga dengan masuknya salah satu pegiat lingkungan dari Buleleng sebagai nominator penerima Kalpataru Tahun 2018.
“Ini bukti masyarakat Buleleng bisa menjaga lingkungan dengan baik. Kami bersyukur Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memberikan nominasi penghargaan Kalpataru kepada salah satu kelompok pegiat lingkungan di Pejarakan,” ungkapnya.
Sutjidra juga mengajak seluruh pegiat lingkungan di Buleleng untuk terus berupaya bersama Pemerintah Daerah dalam melestarikan lingkungan. Dia juga berharap agar desa-desa di Buleleng konsisten menjaga alamnya, salah satunya adalah membebaskan desa dari sampah plastik.
Selain nominasi Kalpataru, Wabup Sutjidra pada kesempatan yang sama juga menyerahkan piagam penghargaan kategori Program Kampung Iklim Utama masing-masing kepada Kepala Desa Cempaga Kecamatan Banjar dan Kepala Desa Umeanyar Kecamatan Seririt.
Penghargaan tersebut juga diberikan oleh Kementerian LHK kepada desa-desa yang secara aktif melakukan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara terintegrasi, dan menodorong replikasi kegiatan proklim sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pengelolaan lingkungan.
Seperti diketahui, pemberian panghargaan Kalpataru bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, inovasi, dan kreativitas masyarakat dalam melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan secara berkelanjutan. Adapun kategori dalam pemberian penghargaan Kalpataru yaitu : perintis lingkungan, pengabdi lingkungan, penyelamat lingkungan, dan pembina lingkungan. |R/NP|