Singaraja, koranbuleleng.com| Ketua KPU Kabupaten Buleleng, Komang Dudhi Udiyana sebenarnya bukan sosok baru di lingkungan KPU Buleleng. Setiap hajatan kepemliuan, dia selalu aktif sebagai Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
Komang Dudhi Udiyana pernah menjadi Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Buleleng dalam pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Buleleng tahun 2017 lalu. Kemudian dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali tahun 2018, Ia pun masih bertugas di PPK Buleleng sebagai anggota. kemudian dalam perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019, Dudhi duduk kembali sebagai Ketua PPK.
Hingga kemudian peluang pun datang saat dibukanya seleksi Pemilihan Anggota KPU Kabupaten Buleleng. Lulusan Institute Tehnik Negeri Malang ini kemudian mencoba untuk mendaftarkan diri kepada Panitia Seleksi, dan berhasil lolos lima besar sebagai Komisioner KPU Kabupaten Buleleng.
Pria kelahiran Singaraja, 15 Juli 1973 ini mengaku hanya ingin mendapatkan pengetahuan dan mendapat tugas lebih dengan duduk sebagai Komisioner KPU Kabupaten Buleleng. Walaupun menurutnya, segala bentuk kegiatan yang dilaksanakan hampir sama dengan tugas yang sebelumnya dijalani ketika aktif di PPK.
Hanya saja, dengan mendapatkan amanah untuk menjadi penyelenggaran ditingkat Kabupaten, Anak Bungsu dari tiga bersaudara ini akan mendapatkan wawasan dan juga memiliki tantangan yang lebih komplek. Ia pun tidak serta merasa mampu untuk melaksanakan tugas itu sendiri, sehingga masih perlu adanya dukungan dan komunikasi dari empat Komisioner lainnya di KPU Buleleng.
“Saya bukan merasa mampu, tapi segala sesuatunya kita ingin coba. Dimana dukungan teman-teman komisioner lain sangat diperlukan dan berusaha untuk mengerjakan secara bersama sesuai asas kolektif kolegial,” ujarnya.
Kini, di KPU Kabupaten Buleleng Suami dari Budi Prabawa Ningrum ini mendapat kepercayaan sebagai Ketua. Menurutnya, Pemilihan Ketua itu hanya merupakan bagian dari proses administrasi biasa. Sebab, seluruh Komisioner KPU sudah memiliki tugas dan tanggungjawab masing-masing sesuai dengan pembagian Divisi.
Ketua hanya bertindak sebagai koordinator. Namun untuk pengambilan keputusan oleh KPU, wajib berdasarkan keputusan bersama, sehingga baginya tidak ada kedudukan yang lebih tinggi.
Terlebih lagi Pria dari Kelurahan Banyuasri ini mengaku merasa cagung pada awal duduk di Komisioner dan berstatus sebagai Ketua KPU. Sehingga Ia pun berharap agar semua Komisioner mampu bekerja secara bersama, sehingga seluruh tahapan dan pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.
“Sebagai manusia biasa, pertama kali memang canggung. Tapi karena sudah amanah kami berusaha menjalankan tugas dengan baik,” akunya.
“Kita di Komisioner ini adalah bekerja secara bersama. Tugas dan pekerjaan diketahui komisioner, dan dibagi divisi yang saling berhubungan,” imbuhnya.
Yang terpenting kata Dudhi, agar segala tahapan dan pekerjaan bisa berjalan dengan lancar, harus mengedepankan Komunikasi dan Koordinasi diantara masing-masing Komisioner.
Dudhi tidak ingin ada keputusan yang diambil secara sepihak. Jika komunikasi dan koordinasi sudah berjalan dengan baik, diyakini segalanya akan berjalan dengan lancar.
Hal yang sama pun akan diterapkan dengan Kesekretariatan di KPU Kabupaten Buleleng. Terlebih lagi, Sekretariat memiliki peran yang sangat penting untuk menunjang tugas dan tanggung jawab Komisioner agar berjalan dengan baik.
“Komunikasi dan koordinasi tidak hanya terjalin diantara sesama Komisioner, namun juga dengan pihak kesekretariatan. Dengan demikian akan terwujud sinergitas yang baik,” tegasnya.|RM|