Singaraja, koranbuleleng.com| Salah satu wisudawan Universitas Pendidikan Ganesha, dari jenjang Diploma III (D3), Emanuel Joel Soumokil berhasil menyabet penghargaan sebaga lulusan berprestasi pamuncak tingkat universitas dalam wisuda ke-57. Di ijasahnya, pria yang mengambil jurusan Budidaya Kelautan ini mencatatkan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) tertinggi yakni 3,81 atau predikat pujian.
Diawal kuliah di kampus seribu jendela ini, Emanuel tidak membayangkan di masa akhirnya mendapat penghargaan pamuncak ini. Jika dibandingkan saat duduk di bangku SMA, Emanuel mengaku cuek-cuek saja soal pendidikan. Nilai di sekolahnya dulu tidaklah tinggi, bahkan ranking sering pada posisi terbawah. Tetapi, itu berubah ketika dirinya sendiri yang ingin berubah. Ada niat besar, tamat dari undiksha dia ingin member penghargaan kepada orangtuanya yang sudah mati-matian memberi warisan pendidikan bagi dirinya.
Perubahan itu dimulai ketika pria Kelahiran Masohi, Ambon 25 Januari 1998 mengikuti Orientasi Kegiatan Kampus (OKK). OKK merupakan awal dari perubahan itu.
Semua berubah drastis. Dari yang biasanya malas bangun pagi, secara tiba-tiba tubuhnya bangkit untuk bangun pagi, lari ke kampus mengikuti OKK. Malu jika tak ikut, karena ribuan mahasiswa justru dengan bangga berjejer di lapangan untuk ikut kegiatan orientasi. “Saya malu suatu saat setelah saya tamat dari sini justru tak punya kenangan yang bisa dibanggakan,,” katanya sambil tersenyum.
Dari pengalaman OKK itu, penglaman hidup di kampunynya juga jadi lebih tertata baik. Kulah rajin, mencari berbagai referensi pendidikan, berdisukusi dan lainnya. Perlahan-lahan pula, daya keiginannya untuk belajar terus naik, seiring dengan itu indeksprestasi (IP) terus berubah setiap semester. Nilai IP terendah yang diperoleh adalah 3,5 namun pernah meraih nilai sempurna dengan mendapatkan IP 4.
“Buat saya yang paling berperan diri sendiri. Apakah tantangan menjadi tangga berikutnya naik tingkat atau malah menjatuhkan kita. Saat kita menguatkan hati, tantangan sebesar apapun tidak akan menjadi masalah,” Akunya.
Selain bergantung pada kemampuan diri, keberhasilan juga diraihnya berkat adanya motivasi dari orangtuanya. Beruntung kedua orangtuanya memercayakan segala keputusan pada dirinya.
“Ketika saya cerita ada masalah dikampus, Orangtua hanya menyampaikan Ayo Berani, Ayo Hadapi. Dan itu sangat memotivasi saya,” tegas Emanuel.
Kedepan, Pria dengan empat saudara ini mengaku memiliki target untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Hanya saja, target itu ingin diwujudkan dengan kemampuannya sendiri.
Karena baginya, sampat dengan saat ini, Ia memutuskan untuk tidak lagi membebani kedua orang tuanya untuk urusan pendidikan. Salah satunya adalah dengan mengembangkan usaha yang kini tengah dikerjakan yakni melakukan pembudidayaan mutiara.
“Untuk melanjutkan pendidikan menunggu dana dulu, karena saya ingin dengan biaya sendiri. Cukuplah sampai saat ini saya membebani orang tua saya untuk urusan pendidikan,” Katanya.
Bersaing Diera Revolusi Industri 4.0
Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) menggelar wisuda ke-57, Jumat, 30 November 2018. Dikuti 447 wisudawan dari jenjang Diploma III, Sarjana , Magister dan Doktor, Para lulusan ini diyakini mampu bersaing dalam menghadapi revolusi industri 4.0.
“Kalau saya berani mengatakan alumni Undiksha sudah critical ranking. Dalam artian mampu memecahkan persoalan, terlebih menghadapi revolusi industri 4.0,” ungkap Rektor Undiksha, Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd.
Rektor menyampaikan saat mengenyam pendidikan, para wisudawan ini juga dituntut kreatif melalui pemberian pengetahuan pengembangan diri. Selain itu, ada pula penerapan pendidikan kolaboratif, salah satunya dalam menggenjot penguasaan bahasa asing yang bekerjasama dengan lembaga pendidikan di luar negeri.
Pendidikan karakter, sambungnya tercermin dari visi dan misi Undiksha yang mengelaborasi ajaran Tri Hita Karana dalam bangunan program dan kegiatannya. Keseluruhan nafas dari pengembangan akademik kampus diarahkan pada penanaman dan implementasi pendidikan karakter sebagai tujuan pembangunan pendidikan nasional.
Terhadap wisudawan, diharapkan tak langsung berpuas diri. Tetapi terus berkembang mewujudkan segala potensi dan menjadi SDM Unggul, menjadi para Pendidik Unggul, dalam rangka mewujudkan Generasi Emas 2045.
“Kami ingin generasi ini bisa mendukung pembangunan Indonesia ke arah yang lebih baik,” imbuh mantan Wakil Rektor II Undiksha ini.
Pada wisuda yang berlangsung di Auditorium Undiksha ini juga dinobatkan lulusan terbaik dari seluruh jenjang. Program S-3 diraih Dr. Ni Made Rai Wisudariani dari jurusan Pendidikan Bahasa dengan IPK 3,91 predikat sangat memuaskan. Program S-2, Ulan Sari, M.Pd.,dari jurusan Bimbingan Konseling dengan IPK 3,86 predikat pujian. Sementara dari S-1 diraih Made Sugi Antara dari jurusan Pendidikan Bahasa Inggris dengan IPK 3,86 predikat sangat memuaskan dan dari D-III diraih Imanuel Joel Soumokil, A.Md., jurusan Budidaya Kelautan dengan IPK 3,81 predikat pujian. |RM|