Singaraja, koranbuleleng.com| Minggu, 16 Desember 2018 ada sebuah pemandangan yang berbeda di LP Kelas 2 B Singaraja. Suasana di dalam Lapas begitu ramai. Ada banyak orang yang berkumpul. Suara musik terdengar begitu keras, termasuk terlihat pula anak-anak yang ada di dalam Lapas.
Ya, hari minggu ini adalah hari yang spesial bagi warga binaan yang menghuni LP KelasII B Singaraja. Pihak Lapas membuat sebuah kebijakan menjadikan hari minggu tersebut menjadi hari bersama keluarga atau Family Day. Jika biasanya keluarga yang berniat membesuk hanya melalui terali, kini mereka dijinkan berkumpul. Berpelukan seolah saling melepas rasa rindu karena selama ini merekaterhalang oleh jeruji besi ruang besuk.
Semua sisi dibagian dalam Lapas dimanfaatkan bagi warga binaan dan keluarganya untuk melepasrindu. Termasuk juga di Lapangan. Bahkan ada huburan musik juga ditampilkan pada minggu itu. Beberapa band tampil untuk menghangatkan suasana kekeluargaan tersebut. Bukan band dari luar lapas, melainkan penampilan warga binaan yang tergabung dalam sebuah band, tampil pada kegiatan tersebut.
Kebijakan FamilyDay ini sangat disyukuri oleh warga binaan. Salah satunya dirasakan Putu Suciawan. Ia adalah narapidana kasus penipuan yang divonis selama tiga tahun penjara. Kebijakan ini dirasakan sangat membantunya ketika merasa rindu dengankeluarga.
Bahkan kesempatan ini juga tidak hanya dimanfaatkan untuk bercengkrama, namun jugadimanfaatkan sebagai ajang pembuktian bahwa Ia sudah berubah melalui pembinaanyang diberikan oleh pihak Lapas. Terlebih lagi, jika tidak menemui kendala,sisanya menjalani masa penahanan hanya sekitar satu bulan lagi. Jadi Ia sudahtahu persis apa yang akan dikerjakan ketika kembali ke lingkungan masyarakat.
“Kami merasabersyukur ada kebijakan bisa berkumpul bersama keluarga. Momen ini kamimanfaatkan untuk menunjukkan bahwa kami disini dibina dan dibentuk menjadimanusia. Ketika kami bebas kami sudah tahu apa yang harus kami lakukan,” jelasnya.
Suciawan merupakan salah satu warga binaan yang tampil bersama rekannya dalam satu Band. Bakat musik yang selama ini dimiliki nyatanya tidak tenggelam ketika harus berurusan dengan hukum karena kasus yang membelitnya. Justru, bakat yang selama ini dimiliki dalam berkesenian mendapat fasilitas oleh pihak lapas.
“Lapas Singaraja memfasilitasi bakat kami khususnya dalam bermusik dengan membuatkan studio musik. Ini adalah hal yang luar biasa.
Sementara itu,Kepala LP Kelas 2 B Singaraja Risman Somantri menjelaskan jika Family Day di Lapas Singaraja dilaksanakan untuk mempertemukan keluarga dengan warga binaan agar bisa berinteraksi langsung. Salah satu pertimbangannya adalah banyak warga binaan yang sudah berkeluarga dan telah memiliki anak, namun selama ini susah untuk bertemu dan berinteraksi secara langsung. Sehingga Ia membuat sebuah kebijakan baru ini sekaligus memberikan penghargaan ketika seluruh warga binaan berkelakuan baik di dalam Lapas.
Selain itu, FamilyDay ini juga menjadi ajang kekeluargaan antara warga binaan dengan petugas Lapas Singaraja. Mengingat, hari minggu seharusnya petugas Lapas libur, namun harus bertugas untuk hadir bersama-sama berbagi kebahagiaan. Risman pun berharap agar melalui kegiatan Family Day ini, warga binaan terpacu untukselalu berbuat baik.
“Kegiatan ini akan dilaksanakan sebulan sekali dengan catatan apabila dalam sebulan tidak ada pelanggaran. Kita evaluasi seminggu sebelumnya. Seminggu sebelumnya sudah kita informasinya. Kalaupun kita batalkan seminggu sebelumnya juga kita batalkan,” jelasnya. |RM|