Singaraja, koranbuleleng.com| Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Buleleng berhasil memadamkan api yang membakar delapan unit pertokoan di Pasar Anyar, Jalan Diponegoro, Singaraja dalam waktu 3,5 jam. Untuk memastikan penyebab kebakaran, Polisi berencana akan mendatangkan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Bali.
Dalam proses pemadaman tersebut, Dinas Damkar sedikitnya menerjunkan 7 unit mobil pemadam kebakaran dari pos Singaraja, Seririt dan pos Kubutambahan, termasuk 2 unit suplay Damkar dari Dinas Perkimta.
Selain itu, proses pemadaman api juga dibantu mobil Armoured Water Cannon (AWC) Polres Buleleng. Dengan menghabiskan 29 tangki air, proses pemadaman api berlangsung sekitar 3,5 jam.
Kapolsek Kota Singaraja Kompol Anak Agung Wiranata Kusuma menjelaskan, dari hasil pendataan sementara, ada delapan unit pertokoan yang dilalap sijago merah. Namun dari delapan unit toko yang terbakar, dua diantaranya mengalami kerusakan yang cukup parah. Diantaranya toko sepatu, serta toko konveksi.
Pun demikian, hingga kini pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebab terjadinya kebakaran. Namun untuk memastikannya, Polisi akan menerjunkan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Bali. Sedangkan untuk kerugian material yang dialami, saat ini masih dalam proses penghitungan.
“Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Labfor Polda Bali sudah kami hubungi, besok (Rabu,red) akan datang,” jelasnya.
Sementara sebagai upaya antisipasi terjadinya penjarahan terhadap barang-barang yang ada di dalam toko yang terbakar itu, Polisi, kata Wiranata Kusuma akan mengerahkan sejumlah personel untuk melakukan pengamanan di delapan toko yang terdampak.
“Kami sudah koordinasi dengan pihak Polres Buleleg dan PD Pasar untuk membantu memberikan pengamanan mengantisipasi terjadinya penjarahan,” tegasnya.
Untuk diketahui, kebakaran besar terjadi di kompleks pertokoan Pasar Anyar Singaraja Selasa, 29 Januari 2019. Sedikitnya ada delapan toko yang terbakar dan sebuah kantor notaris. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. |RM|