Singaraja, koranbuleleng.com | Menjaga lingkungan bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan menanam pohon. Ini dilakukan untuk menjaga agar lingkungan tetap lestari. Walaupun tidak memiliki lahan yang cukup, pohon dengan teknik bonsai bisa menjadi alternatif untuk ditanam di halaman rumah agar lingkungan maupun udara tetap bersih dan sehat.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST saat ditemui usai membuka secara resmi Pameran dan Lomba Bonsai yang diselenggarakan bekerjasama dengan Rumah Bonsai Indonesia (RUBI) untuk menyambut HUT Kota Singaraja ke 415 tahun 2019 di Taman Kota Singaraja, Minggu 17 Maret 2019.
Bupati Agus Suradnyana menjelaskan kedepan roadmap pengembangan Kabupaten Buleleng adalah terus menjaga lingkungan agar tetap lestari. Roadmap tersebut diimplementasikan dengan menjaga kebersihan dan menanam sebanyak-banyaknya pohon.
Kalaupun lahannya sempit, tanaman bonsai bisa menjadi alternatif untuk menambah kelestarian serta ruang hijau. “Pameran ini sesuai dengan keinginan pemerintah untuk mengajak seluruh elemen masyarakat menjaga lingkungannya,” jelasnya.
Mantan anggota DPRD Provinsi Bali ini pun mengajak dan memberikan saran kepada komunitas ataupun grup pencinta bonsai seperti RUBI ini untuk terus mensosialisasikan kecintaan terhadap pohon khususnya menanam bonsai di lahan yang sempit. Komunitas bisa mendatangi sekolah-sekolah untuk melakukan edukasi-edukasi sehingga makin banyak orang mengetahui apa itu bonsai.
“Dengan sosialisasi tersebut, masyarakat menjadi tahu apa sih bonsai, bagaimana caranya dan dimana mencarinya. Dengan pengetahuan tersebut, jika hasilnya bagus bisa mendatangkan penghasilan baik itu untuk siswa sendiri maupun sekolah,” ujar Agus Suradnyana.
Merespon ajakan dan saran tersebut, Pembina RUBI Pusat, Ida Bagus Made Adnyana mengatakan RUBI sudah sering menyelenggarakan workshop ke daerah-daerah mengenai bonsai ini.
Namun, untuk ke sekolah-sekolah, sosialisasi dan workshop tersebut rencananya sedang disusun. Hal ini dikarenakan, untuk kepengurusan RUBI pusat baru terbentuk dua tahun. Untuk Bali, RUBI baru deklarasi sebulan yang lalu. “Kita bergerak dari Buleleng dengan jumlah anggota mencapai 57 orang,” ujarnya.
Dirinya menambahkan pada pameran dan lomba kali ini diikuti oleh 104 pohon yang berasal dari Buleleng serta beberapa dari luar Buleleng. Disinggung mengenai jual-beli bonsai di pameran kali ini, hal tersebut menurutnya tergantung dari pemilik sendiri. Bisa saja terjadi transaksi pada pameran bonsai di Buleleng ini.
“Semua kita serap para pencinta bonsai baik itu dari dalam organisasi maupun luar organisasi,” tutup Ida Bagus Made Adnyana.| R|