Singaraja | Kabupaten Buleleng menjadi daerah dengan peringkat tertinggi kedua terkait merebaknya jumlah kasus Demam Berdarah setelah Kabupaten Gianyar. Kondisi ini cukup mengkhawatirkan dan harus segera ditindaklajuti supaya tidak ada korban jiwa lebih banyak. Pemkab Buleleng berencana menggelar kampanye Pemberantasan Sarang Nyamuk.
Wakil Bupati Buleleng, dr. Nyoman Sutjidra bersama jajaran langsung bertemu dengan Kepala DInas KEsehatan Bali, dr. Ketut Suarjaya untuk membahas langkah strategis penanganan DB/
”Kami kesini membahas tentang langkah – langkah penanganan Demam Berdarah yang terjadi diseluruh Kabupaten yang ada di Provinsi Bali khususnya Kabupaten Buleleng,” kata Suarjaya, Kamis kemarin.
Suarjaya menyarankan agar Pemkab Buleleng bekerja sama dengan masyarakat dan Dinas terkait lainnya untuk memberantas sarang nyamuk.” Untuk Pemkab Buleleng kami sarankan untuk memberantas sarang nyamuk bersama – sama dengan masyarakat dan dinas terkait paling tidak 1 minggu sekali, kalau setiap 1 minggu di laksanakan dalam sebulan kami yakin akan adanya penurunan populasi nyamuk dan yang pasti penurunan kasus Demam Berdarah di Kabupaten Buleleng,” sarannya.
Sementara itu Wabup Sutjidra mengatakan, saat ini kasus Demam Berdarah yang terjadi di Kabupaten Buleleng mencapai angka 200 kasus. Mengatasi permasalahan tersebut, Wabup Sutjidra mengatakan Pemkab Buleleng pekan depan akan mendeklarasikan Kampanye Berantas Sarang Nyamuk Serentak diseluruh wilayah Buleleng.
Dengan jumlah kasus Demam Berdarah menginjak angka 200 saya harapkan harus lebih siap untuk melaksankan kegiatan – kegiatan atau upaya untuk mencegahan dan pemberantasan sarang nyamuk sehingga kasus di Kabupaten Buleleng untuk kedepan bisa menurun.” kata Sutjidra. |NP|