Singaraja | Upaya normalisasi sungai pasca banjir bandang masih dilakukan sampai saat ini. Bebatuan besar yang menghantam Dusun Tri Amertha, Desa Penyabangan saat banjir bandang lalu sampai kini masih teronggok di sungai dan jalan desa. Petugas dan warga juga kesulitan melakukan pemindahan material banjir bandang ini karena terbatasnya alat berat.
“Batunya sangat besar dan berat. Jadi diperlukan alat berat untuk memindahkan. Para warga juga sudah bergotong royong membersihkan kayu-kayu gelondongan yang menghambat jalannya air di Desa Penyabangan,” ungkap Wakil Bupati Buleleng, dr. Nyoman Sutjidra saat meninjau lokasi bencana, Sabtu (6/1).
Sutjidra melakukan peninjauan paska banjir bandang bersama sejumlah pejabat teras dilingkungan Pemkab Buleleng.
Katanya, peninjauan ini bertujuan untuk mengecek penanganan pasca bencana. Dari peninjauan ini dapat dipikirkan bagamana penanganan selanjutnya untuk mencegah banjir bandang terulang lagi. Menurutnya, karena air terlalu besar yang disebabkan curah hujan yang tinggi, penanganan pertama yang harus dilakukan adalah bagaimana menormalisasi aliran air sungai.
“Bagaimana menormalisasi aliran air supaya tidak lagi menggenangi pemukiman warga. Selanjutnya yang diperlukan adalah penanganan terhadapa masyarakat yang terkena dampak. Penanganan instalasi air juga membutuhkan penanganan yang cepat karena sangat dibutuhkan oleh para warga,” ungkapnya.
Keseriusan Pemkab Buleleng dalam penanganan pasca bencana terus dilakukan. Buktinya, Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG kembali turun langsung ke lokasi untuk melihat progress atau kemajuan dari pekerjaan yang sedang dilakukan. Wabup Sutjidra mengunjungi lokasi yang terparah terkena dampak banjir bandang yaitu Desa Penyabangan dan juga mengunjungi Pura Taman Belatung di Desa Banyupoh, Sabtu (6/2).
Sampai saat ini, petugas medis dari Puskesmas Gerokgak jug amasih siaga melkaukan pemeriksaan medis terhadap warga k orban banjir bandang. |
Segala kerusakan yang diakibatkan oleh banjir bandang tersebut seperti rumah yang hancur akan diberikan ganti rugi oleh Pemkab Buleleng dan Pemprop Bali. Sampai saat ini, kerusakan masih didata termasuk Pura Taman Belatung yang juga rusak oleh banjir bandang sehingga data ini yang akan dibahas untuk diberikan bantuan. Koordinasi dengan BPBD Provinsi Bali pun tetap dilakukan. |NP|