Singaraja | Pawai pendidikan menjadi kegiatan penutup even BEE (Buleleng Education Expo) tahun ini, Minggu (5/6). Pawai yang mengambil start dari lanskap Buleleng, Tugu Singa Ambara Raja diikuti oleh ratusan peserta. Perwakilan dari setiap kecamatan menampilkan potensi pendidikan yang ada di masing-masing kecamatan. Mulai dari siswa SD sampai mahasiswa perguruan tinggi memeriahkan pawai ini. Kegiatan ini berakhir di Gedung Kesenian Gde Manik, Jalan Udayana, Singaraja.
Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana mengungkapkan banyak prestasi-prestasi yang diraih oleh anak-anak Buleleng belum tersampaikan ke masyarakat. Penyampaian prestasi tersebut terbatas hanya di sekolah dan di kalangan pendidikan. Padahal banyak prestasi-prestasi ya telah diraih diharapkan mampu memberikan vibrasi-vibrasi kepada anak-anak yang lain.
Menurutnya, melalui Buleleng Education Expo ini dapat menggali apa yang sudah diraih dan apa yang sudah dicapai. Selain itu, anak-anak yang berprestasi bisa menularkan kepada teman-temannya bagaimana cara untuk meraih prestasi.
“Harapan saya, kita menggali potensi untuk membuat anak-anak yang telah meraih prestasi menjadi bangga, merasa mereka dihargai dan memberikan vibrasi kepada anak-anak yang lain. Kita juga bisa mengukur kemampuan kita dan apa yang perlu dibenahi di dunia pendidikan kita,” ungkapnya.
Menurut Bupati, BEE ini merupakan langkah inovatif dan kreatif yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan. Hal ini menjadi langkah yang konstruktif untuk membangun dunia pendidikan di Buleleng. Pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan-kegiatan seperti ini.
Tahun depan, BEE akan diagendakan pada tanggal 1 Juni sembari memperingati hari lahirnya Pancasila. “Selama ini roh dari Pancasila terbukti bisa menyatukan dan memberikan building character kepada anak-anak kita yang selama ini sudah mulai luntur. Saya juga berharap, BEE kedepan bisa menonjolkan nilai-nilai Pancasila,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Suyasa mengatakan para peserta pawai yang merumuskan sendiri tema besar BEE dalam sebuah pawai dan pagelaran sehingga karakter dan prestasi setiap sekolah dimunculkan dalam pawai kali ini.
“Pawaiini cermin dari karakter masing-masing sekolah. Di sini terlihat bagaimana mereka mengaplikasikan apa yang sudah diraih dan prestasi apa yang sudah didapatkan,” tandas Suyasa.
Setelah berlangsung selama sembilan hari, Buleleng Education Expo (BEE) tahun 2016 resmi ditutup. Gelaran yang baru pertama kali digelar itu berlangsung sukses dan lancar. BEE kali ini ditutup oleh Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST di Tugu Singa Ambara Raja, Minggu (5/6). Penutupan ini dirangkaian dengan pelepasan peserta pawai pendidikan.
Rangkaian kegiatan BEE sudah dimulai dari tanggal 27 Mei 2016 dan berakhir tanggal 4 Juni 2016. Dinas Pendidikan Beleleng telah menyelenggarakan berbagai lomba diantaranya lomba Kompetensi Siswa (LKS) antar siswa SMK se Buleleng, pameran pendidikan, lomba poster antar SMA/SMK, lomba dharma gita antar SMA/SMK , job fair, olimpiade sains terapan, lomba band akustik, pementasan kesenian dari perwakilan masing-masing kecamatan, diseminasi PTK dan PTS kepala sekolah berprestasi, lomba fashion show serta pawai pendidikan. Pementasan kesenian, job fair, dan pameran dipusatkan di Gedung Kesenian Gede Manik. |NP|