Singaraja, koranbuleleng.com| Pecalang merupakan representasi adat sekaligus menjadi penjaga keamanan desa. Di Bali khususnya kehadiran pecalang sangat membantu setiap aktifitas yang dilakukan di desa sehingga pecalang sangat penting untuk dilestarikan. Ini diungkapkan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST saat membuka penilaian Lomba Desa Pakraman di Desa Pakraman Banyuasri, Rabu (20/7).
“Kita sudah memiliki benteng pertahanan yang cukup tangguh yaitu pecalang. Keberadaan pecalang tentunya sangat diharapkan bisa menjadi pengaman bagi desa yang ada di Buleleng,” ungkapnya.
Bupati Suradnyana sangat mengapresiasi keberadaan pecalang di Desa Pakraman Banyuasri. Menurutnya pecalang di Desa Pakraman Banyuasri ini sangat kompak dan harus dikembangkan.
“Pecalang disini sangat kompak, saya sangat suka. Saya menghimbau keberadaan pecalang harus bisa mengamankan desa. Jadi ga perlu ada organisasi lain lagi untuk mengamankan desa,” lanjutnya.
Sementara itu, Klian Desa Pakraman Banyuasri Nyoman Westha mengatakan keberadaan pecalang sangat membantu keamanan desa. Ia menambahkan akan meningkatkan dan mengedukasi pecalang di Desa Pakraman Banyuasri.
“Dalam awig-awig kami, kita hanya menerima pecalang dan tidak mengharapkan ada organisasi lain lagi. Nanti kedepannya pecalang akan kami tigkatkan keterampialan, dan pengetahuan pecalang agar bisa lebih mengetahui tupoksi dari pecalang dan bisa menjadi salah satu organisasi yang bisa membangun desa dari sisi keamanan,” tegasnya.
Desa Pakraman Banyuasri menjadi duta Kecamatan Buleleng dalam ajang Lomba Desa Pakraman tingkat Kabupaten Buleleng tahun 2016. Desa Pakraman Banyuasri merupakan desa ke-5 yang dinilai oleh tim penilai. |Rilis Humas Buleleng|