Singaraja, koranbuleleng.com| Kelompok Tani Subak Beji, Desa Sangsit Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng melakukan panen raya setelah mereka sukses menanam padi jenis Ciherang dengan menerapkan sistem tanam Jajar Legowo, Kamis 18 Agustus 2016.Hasil panen ini juga cukup menggembirakan para petani termasuk TNI yang ikut serta dalam pendampingan di program tanam Jajar Legowo ini.
Panen raya padi jenis Ciherang dilakukan petani Subak Beji bersama Demplot Kodim 1609 dan juga jajaran Muspika serta petani Subak Beji diatas lahan persawahan seluas 1.000 meter persegi.
Kasdim 1609/Buleleng, Mayor Inf. I Ketut Sugiarta SH, seijin Dandim 1609 Buleleng saat membuka panen raya menyampaikan sukses panen raya padi jenis Ciherang dengan pola tanam jajar legowo adalah upaya mengawal program ketahanan pangan yang tertuang dari Nawacita. Jajaran Kodim 1609 Buleleng siap mengawal melalui kerja nyata. Sebab, pangan merupakan komponen strategis dalam pembangunan nasional.
“Kegiatan panen raya ini adalah sebagai bentuk pengawalan kepada para petani sesuai dengan intruksi dari Bapak Presiden tentang ketahanan pangan. Ke depan para petani harus benar-benar sejahtera lahir batin. Petani perlu sesuatu yang kongkrit untuk memecahkan masalah, salah satunya dengan meningkatnya hasil panen padi kali ini,” jelasnya.
Dalam program ini, para petani diberikan informasi tentang perawatan dan pengelolaan pertanian serta pola tanam yang benar agar hasil yang dicapai bisa lebih baik. Disini merupakan tugas dan tanggung jawab seorang Babinsa sebagai pendamping pertanian di desa.
Selain itu, upaya Kodim saat ini dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani dengan menggandeng Bulog. Hasil padi dari petani dibeli bulog dengan harga standar,sehingga para petani tidak dipermainkan oleh para tengkulak.
Klian Subak Beji, Gede Somanata (63) menerangkan para petani berterima kasih kepada seluruh lembaga yang telah memberikan dukungan serta pengawalan sehingga produktivitas pertanian di subak Beji kini kian meningkat.
“Kami sangat berterima kasih, penanaman pola JARWO (Jajar Legowo) yang dilakukan pada 12 Mei 2016 lalu, sekarang kami bisa panen raya di lahan percontohan seluas 1 hektare ini. Wujud perhatian dan karya nyata pemerintah terhadap kami, progress untuk para petani dalam upaya meningkatkan kesejahteraan,” singkatnya
Sementara itu, Made Sujana (48) pemilik lahan, mengaku gembira dengan hasil panen ini meski harus mengeluarkan biaya extra pada awal penyemaian bibit dan upah tanam pada bulan Mei lalu.
“Bibitnya agak boros dan upah tanam meningkat. Yang biasanya menggunakan sistem tanam ubin per are dibayar Rp. 14 ribu namun kini setelah menggunakan sistem jajar legowo menjadi Rp. 24 ribu. Tetapi hasilnya sangat memuaskan, berlipat-lipat hasil panen kali inj, jauh sekali jika dibandingkan dengan tiga bulan kemarin, ini sangat menguntungkan bagi para petani,” terangnya.
Dilanjutkannya, sebagai perbandingan pada panen tahun 2016 sebelumnya, lahan seluas satu hektare hanya menghasilkan gabah paling banyak 5 sampai dengan 6 ton gabah basah. Sedangkan sekarang hasilnya berlipat hingga mencapai 11, 44 ton gabah basah.
“Semoga pada musim tanam selanjutnya peran TNI dapat benar-benar mengawal para petani dengan optimal. Sehingga hasil tanam subak kami selanjutnya menjadi semakin baik” imbuh Made Sujana. |NH|