Singaraja, koranbuleleng.com | Nelayan di Buleleng akan dibuatkan kartu nelayan dan ditargetkan mendapatkan program asuransi. Target ini merupakan program kerja pemerintah pusat dan pemberkasannya dilakukan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng. Seluruh biaya asuransi akan dibayarkan oleh pemerintah Pusat.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng Made Arnika menyatakan di Buleleng ada sekitar 5000 nelayan yang masuk dalam data base dari kelompok-kelompok nelayan. Namun diluar itu, masih banyak nelayan yang belum masuk kelompok sehingga tidak masuk dalam database.
Saat ini, sebagian nelayan sudah masuk dalam peberkasan. Setelah itu, barulah akan melalui pemberkasan untuk mendapatkan data asuransi.
“Target di Buleleng hanya 2500 nelayan yang mendapatkan asuransi. Di seluruh Indonesia, Pemerintah merencanakan 600 ribu nelayan akan mendapatkan asuransi,” jelas Arnika, Senin 10 Oktober 2016.
Asuransi ini berguna ketika nelayan mengalami kecelakaan kerja. Jika terjadi kecelakaan kerja di laut dengan resiko meninggal maka nelayan akan mendapatkan dana tanggungan asuransi senilai Rp.200 juta, jika mengalami cacat tetap dana tanggungan asuransi mencapai Rp.150 juta, dan ketika sakit dan butuh perawatan inap di rumah sakit akan ditanggung sebesarRp.20 juta pertahun. Bilamana terjadi kecelakaan di darat, nelayan juga mendapatkan nilai tanggungan.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng saat ini sedang menyebar seluruh petugasnya dan para penyuluhnya untuk menjemput data pemberkasan ini. Arnika mengungkapkan seluruh data harus valid dan nelayan harus mempunyai e-KTP.
“Data harus valid, dan nelayan harus punya E-KTP. Karena itu kita juga mendorong nelayan untuk melakukan perekaman KTP,”ujar Arnika.
Sementara itu, sejumlah nelayan di Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar menyambut baik program pemerintah untuk mengasuransikan para nelayan.
“Kita sambut baik, Selama ini memang resiko kecelakaan kerja di laut sangat besar. Namun karena kami masyarakat kecil, tidak bisa mengikuti asuransi dengan biaya sendiri,” ujar seorang nelayan setempat, Ivan. |NP|