Polda Bali Pantau Penebar Kebencian di Pilkada Buleleng

Singaraja, koranbuleleng.com | Tahapan Pilkada di Buleleng sudah dimulai, sejumlah propokasi dengan menebar kebencian di sosial media juga diduga mulai bermunculan. Selama tahapan Pilkada Buleleng, Kapolda Bali Irjen Sugeng Prayitno mengaku sudah memantau pergerakan sosial media.

Jadi para pemilik akun di sosial media diminta berhati-hati dan lebih bijak menggunakan sosial media. Menurut Sugeng aparat berpedoman pada undang-undang bilamana menemukan ada propokasi melalui media sosial yang memang memicu kerusuhan politik.

- Advertisement -

“Sekarang sudah ada UU IT ada juga aturan tentang hate speech. Saya mengimbau kepada masyarakat supaya lebih berhati-hati, tidak memanaskan situasi politik melalui sosial media. Berita-berita juga harus menyejukkkan, mari bekerjasama dengan aparat keamanan untuk mengamankan wilayah Buleleng ini,”terang Sugeng usai simulasi pengamanan Pilkada Buleleng di Lapangan Bhuwana Patra, Singaraja, Selasa 11 Oktober 2016.

Simulasi pengamanan ini, kata Sugeng merupakan persiapan untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi Pilkada Buleleng. Pihak kepolisian berharap simulasi ini tidak menjadi kenyataan di tahapan Pilkada Buleleng.

“Harapan kita tentunya Pemilu tertib, aman dan damai. Namun manakala terjadi tindakan anarkis, kita tidak ingin wilayah ini, kabupaten ini, Bali menjadi rusuh, kami akan terapkan SOP seperti yang sudah kami simulasikan,” terang Kapolda.

Kapolda juga meminta supaya semua pihak bisa mentaati aturan hukum sehingga polisi tidak bertindak secara refresif dalam segala bentuk pencegahan selama Pilkada Buleleng. Polda Bali menilai, saat ini kondisi Buleleng masih dalam status ‘’Hijau” atau dalam keadaan aman dan terkendali.

- Advertisement -

Polda Bali mengerahkan pasukan Dalmas dan Brimob Polda Bali untuk mengikuti simulasi pengamanan Pilkada ini. Sejumlah perangkat pengamanan seperti mobil watercanon, mobil anti huru-hara, anjing pelacak, serta kawat berduri digunakan dalam simulasi pengamanan Pilkada Buleleng.

Agenda setting dalam simulasi, sejumlah massa tidak puas dengan proses pencoblosan di sebuah TPS di Buleleng saat Pilkada berlangsung. Ketidakpuasan ini ternyata mimicu huru-hara panjang, hingga ada ancaman bom di kantor KPU Buleleng. Beberapa rumah juga dibakar oleh massa.

Polisi bertindak agresif untuk mengamankan situasi. Pasukan Dalmas dan Brimob Polda Bali dikerahkan untuk menguasai dan mengamankan wilayah. |NP|

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts