Singaraja,koranbuleleng.com | Seorang warga Banjar Dinas Bengkel, Desa Alasangker, Kecamatan Buleleng, Ketut Sriada terpaksa harus dikurung dalam sebuah kamar karena alami gangguan jiwa. Menurut informasi, beberapa kali Sriada melakukan pengerusakan sehingga harus dikurung.
Namun sekilas, lulusan Diploma Pariwisata ini terlihat sehat tanpa ada gangguan jiwa. Bahkan Dia bisa berkomunikasi dengan baik. Sriada mengaku sering melihat bayangan-bayangan aneh yang terbang diatas kamarnya.
“Saya sehat, tempat ini nyaman saja. Tapi kalau malam saya mendengar suara-suara aneh. Banyak makhluk yang buat saya takut,” ujar Sriada.
Namun saat dikunjungi oleh Kepala Dinas Sosial, gede Komang, tidak ada pihak keluarga yang sedang berada di rumah itu. Menurut Klian Banjar Dinas Bengkel, Desa Alas Angker, Nyoman Pasek bahwa Sriada sempat dibaw adan dirawat di RSJ Bangli dan kondisinya sempat membaik. Namun keluar dari RSj, justru gangguan jiwanya semakin parah dan penah merusak sebuah warung.
“Sebenarnya sempat dibawa ke RSJ Bangli. Tapi beberapa bulan lalu mengamuk. Warga juga resah, akhirnya dikurung begini. Sudah ada lima bulan kondisinya seperti ini,” ungkap Kelian Banjar Dinas Bengkel, Nyoman Pasek.
Petugas Kesehatan dari Puskesmas Buleleng I Wayan Suparsa mengatakan gejala yang dialami oleh Sriada identik dengan skizofrenia yakni berhalusinasi. Gangguan jiwa dari Sriada semakin parah karena tidak mendapatkan penangana medis yang baik apalagi dengan perlakuan yang tidak wajar.
“Kalau dikurung seperti ini sudah tergolong memasung. Ini tidak sehat secara fisik dan psikis bagi Dia,” ungkap Suparsa.
Sementara, Kepala Dinas Sosial Buleleng Gede Komang yang sempat menjenguk Sriada juga merasa prihatin tas kondisi Sriada.
“Ini sudah tidak memenuhi hak-hak sosial warga. Tadi kami sudah datangi, tapi kami tidak bertemu dengan keluarga. Nanti akan kami koordinasikan penanganan selanjutnya. Solusi terbaik memang harus dirawat ke RSJ lagi,” kata Gede Komang. |NP|