Singaraja, koranbuleleng.com | Paska Surya tidak lolos dalam tahapan Pilkada Buleleng, muncul informasi bahwa koalisi Partai Golkar dan Partai Demokrat akan melahirkan pasangan calon bupati dan wakil bupati Buleleng di Pilkada Buleleng 2017 untuk menyaingi petahana Putu Agus Suradnyana dan Nyoman Sutjidra. Pasangan itu yakni Ketut Rochineng dan Luh Hesti Ranitasari atau sudah dipopulerkan dengan sebutan Rohani.
Rochineng selama ini diketahui sebagai Kepal Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Propinsi Bali sementara Luh Hesti Ranitasari yang akrab disapa Rani adalah kader muda Partai Demokrat yang kini menduduki kursi Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPRD Buleleng.
Walaupun belum resmi, namun pandangan mata politik tertuju pada diri Luh Hesti Ranitasari, dan ini mengejutkan publik. Selama ini, tidak ada yang memprediksi kalau Rani akan maju dicalonkan sebagai paket calon wakil bupati berpasangan dengan Ketut Rochineng.
Saat ditemui koranbuleleng.com, Rani mengaku mengapresiasi upaya pencalonan dirinya sebagai calon wakil Bupati Buleleng mewakili Partai Demokrat.
Srikandi Partai Demokrat Buleleng menceritakan usulan pencalonan itu berasal dari aspirasi PAC Partai Demokrat untuk mengajukan pasangan bagi Ketut Rochineng.
Usulan ini supaya ada pesaing terhadap Petahana dalam Pilkada Buleleng merebut kursi kepemimpinan bupati dan wakil Bupati Buleleng di Pilkada Buleleng 2017.
“Beberapa hari lalu, memang ada rapat dengan pengurus Partai termasuk PAC. Rencananya untuk pelantikan pengurus tetapi diluar dugaan ada usulan yang datang dari aspirasi PAC juga Partai Demokrat supaya saya maju mendampingi Bapak Ketut Rochineng,” terangnya.
Dari penyampaian aspirasi tersebut, wanita cantik kelahiran 3 Maret 1985 asal Desa Tamblang ini menyatakan kesiapannya maju dalam Pilkada Buleleng 2017 mendampingi Ketut Rochineng.
“Berbekal dukungan dan aspirasi dari arus bawah, saya sudah siap maju mendampingi Bapak Ketut Rochineng di Pilkada Buleleng,” ungkap Rani.
Namun untuk proses pencalonannya itu, Dia menyerahkan sepenuhnya sesuai prosedur dan mekanisme partai. “Prosedur dan mekanismenya saya serahkan ke partai seraya menunggu persiapan Bapak Ketut Rochineng,” pungkasnya.
Sementara Ketua DPC Partai Demokrat Buleleng, Luh Gede Herryani melalui telepon mengatakan, dirinya menyatakan mendukung dan memberikan peluang para kadernya untuk mencalonkan diri di Pilkada Buleleng 2017. Selain Rani, Luh Gede Herryani juga menyebut sejumlah nama kader yang berpotensi untuk mencalonkan diri.
“Saya lihat banyak kader-kader Demokrat yang memiliki potensi, seperti pak Ariawan, pak Adi (Adi Purnawijaya) dan Rani (Hesti Ranitasari). Pastinya saya sangat mendukung, silakan mencalonkan diri, karena saya yakin Rani memenuhi persyaratan dan memiliki potensi yang akan menjadi pilihan utama. Rani adalah tokoh muda perempuan yang sangat dielu-elukan oleh masyarakat Buleleng,” pungkasnya.
Disisi lain, Ketua DPD II Golkar Buleleng Putu Singyen mengaku sedang melkaukankonsolidasi dengan DPD I Partai Golkar Bali terkait dengan rencana selanjutnya dalam Pilkada Buleleng.
Singyen tidak mau berbicara banyak terkait dengan pencalonan bupati dan wakil Bupati Buleleng, karena itu nantinya masuk ranah dan keputusan partai serta kawan koalisi.
“Kalau itu sih belum bisa kami jelaskan. Kalau saya bilang iya, salah, kalau nggak juga salah. Nanti tunggu saja lah,” kelit Singyen.
Di sisi lain, Ketut Rochineng juga memberikan tanggapan positif soal paket Rohani itu. Namun Dia masih menunggu proses lainkarena saat ini dirinya masih tercatat aktif sebagai PNS.
Ada beberapa perhitungan dan pertimbangan yang harus dipikirkan, yakni jika harus maju menjadi calon bupati maka harus siap melepaskan jabatan dan statusnya sebagai aparatur sipil negara.
“Saya pertimbangkan yang lain juga, termasuk ijin dari Pak Gubernur apakah saya bisa maju atau tidak. Karena kalau maju saya kan harus mundur sebagai aparatur sipil negara. Apa diizinkan atau nggak, itu kan belum tahu. Tunggu saja,” kata Rochineng.|NH|