Singaraja, koranbuleleng.com | Pembangunan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Buleleng sudah rampung. Direncanakan, februari 2016 akan mulai beroperasi, dan kedepan dilakukan pemasangan fasilitas alat-alat kesehatan serta proses penempatan sumber daya manusia. Beberapa waktu lalu, RSUD Buleleng sudah melakukan rekrutmen karyawannya.
Menurut Direktur RSUD Buleleng, dr. I Gede Wiartana mengatakan Instalasi Gawat Darurat ini merupakan unit kegawatdaruratan terpadu. Di samping ada tindakan-tindakan medis juga tersedia pemeriksaan laboratorium, rontgen dan juga ada kamar operasi. Semua pasien akan dirawat dengan baik sampai dengan tindakan operasi.
Selain itu, tersedia juga ruangan rawat inap intensif seperti ICU, ICCU, NICU dan PICU yang terdiri dari 27 tempat tidur. Ruang perawatan VIP juga tersedia di IGD ini dengan 24 kamar.
“IGD ini dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap. Ada rontgen, pemeriksaan laboratorium, dan juga ruang operasi. Di IGD ini juga dilengkapi dengan ruang rawat inap,” ucap Wiartana.
Wiartana menambahkan anggaran untuk pembangunan pada tahap pertama tahun 2015 sebesar Rp 46,1 milyar lebih. Pada tahap kedua di tahun 2016 sebesar Rp 33, 2 Milyar. Sedangkan untuk alat kesehatan pada tahun 2016 sebesar Rp. 7,2 Milyar dan pada tahun 2017 sebesar Rp 3,1 milyar.
“Untuk pembangunan fisik sebesar Rp 80 milyar lebih dan untuk alat kesehatan sendiri pada tahun 2017 sudah masuk anggaran melalui dana DAK dari APBN sebesar Rp 3,1 Milyar,” ungkapnya.
Manajemen RSUD Buleleng melakukan upacara pemlaspasan terhadap gedung IGD yang telah selesai dibangun, Selasa 13 Desember 2016. Hadir pada kesempatan ini yakni Plt Bupati Buleleng, Ir.Made Gunaja M.Si
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Buleleng, Ir. I Made Gunaja, M.Si berharap dengan adanya IGD dapat meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat terutama dalam bidang kesehatan. Pembanguna IGD merupakan terobosan yang baik karena dengan adanya IGD satu pintu aka nada sortir pasien-pasien mana perlu tindakan lanjutan atau tidak.
“Peranan IGD satu pintu ini sangat strategis karena bisa mensortir pasien mana yang harus rawat jalan dan rawat inap. Diharapkan juga masyarakat semakin banyak perawatannya bisa dibantu,” tutup Gunaja. |Rilis|NP|