Singaraja, koranbuleleng.com | Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng berniat untuk membeli sejumlah lontar yang dimiliki oleh masyarakat. Rencana pembelian lontar itu untuk menambah koleksi lontar yang ada di Gedong Kirtya, Singaraja. Rencana pembelian itu juga seiring dengan adanya warga Singaraja yang hendak menjual koleksi lontar miliknya.
Salah seorang warga Kelurahan Kampung Baru, Singaraja yang dikenal sebagai kolektor barang antik hendak menjual lontar-lontar yang dikoleksinya. UPT Gedong Kirtya sudah sempat memeriksa koleksi-koleksi lontar tersebut. Sedikitnya, ada 175 cakepan lontar yang dimiliki warga tersebut, dan diprediksi ada 61 cakepan lontar yang belum dimiliki oleh Gedong Kirtya.
Kepala Disbudpar Buleleng Nyoman Sutrisna mengatakan usulan pembelian lontar itu sebenarnya sudah diajukan kepada Bupati Buleleng pada bulan Juli 2016 dan ditembuskan ke DPRD Buleleng.
“Ada 61 judul yang belum ada di Gedong Kirtya. Kebetulan pemiliknya mau melepas. Kami sudah usulkan ke pimpinan agar sekiranya bisa dibeli, untuk melengkapi koleksi di Gedong Kirtya,” ujar Sutrisna yang ditemui Selasa 13 Desember 2016.
Namun sejauh ini, niat dan usulan pembelian lontar dari masyarakat belum mendapatkan respon disisi lain pemilik lontar juga tidak mau menyerahkan koleksi lontarnya secara sukarela.
Lontar-lontar itu konon berkaitan tentang Buleleng. Beberapa lontar lainya berkaitan dengan usadha, awig-awig, usadha, tutur, kekawin, kawisesan, penerangan, geguritan, penunjuk pelaksanaan upakara, jenis dan kegunaan besi, wariga, pembersihan karang, pemeliharaan tanaman, pemujaan kepada Bhatara Wisnu, penyebab sakit.
Menurut Sutrisna, pemerintah sudah melakukan pednekatan agar masyarakat yang memiliki lontar bisa memberikan secara sukarela.
Saat ini, koleksi lontar di Gedong Kirtya berjumlah mencapai 1.757 judul, yang bertuliskan aksara Bali, Jawa Kuna, hingga Sansekerta. |NP|
