Singaraja, koranbuleleng.com | Kementerian Perhubungan RI memberikan bantuan dua unit bus sekolah masing-masing berkapasitas 30 tempat duduk untuk Kabupaten Buleleng. Rencananya, dua unit bus ini akan dijadikan moda transportasi untuk melayani siswa-siswi di seputaran kota Singaraja secara gratis.
Dua unit bus yang harganya mencapai Rp 2 Miliar lebih itu tiba di kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng, Singaraja, Kamis, 15 Desember 2016.
Awalnya, Kemenhub hanya berencana memberikan satu unit bus saja. Kemenhub memutsukan memberikan dua unit bantua bus karena kota Singaraja berhasil mendapatkan Wahana Tata Nugraha (WTN) untuk bidang lalu lintas dan angkutan, sehingga Kemenhub memberikan tambahan satu unit bus sekolah sebagai hadiah.
Saat ini, Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng masih akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng, termasuk dengan Satuan lalu Lintas Polres Buleleng.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng Gede Gunawan Adnyana Putra menjelaskan, dua unit bus sekolah yang diberikan Kementrian Perhubungan ini, merupakan salah satu upaya untuk mengurangi potensi kemacetan yang terjadi di Singaraja, khususnya pada titik-titik sekolah yang ada di dalam kota Singaraja.
“Rencananya bis akan berangkat dari Terminal Penarukan dan Terminal Sukasada. Dari dua terminal tersebut, bus akan menyusuri jalan dan melewati sekolah-sekolah. Angkutan ini gratis karena telah disubsidi,” ujarnya.
Saat ini, Dishub Buleleng masih menunggu surat-surat dua kendaraan ini. Surat-surat seperti faktur, STNK dan BPKB akan dikirimkan oleh pihak Kementrian Perhubungan. Setelah semua perijinan dan surat-surat lengkap baru akan dioperasikan.
“Mengenai surat-surat dan kelengkapannya kami akan terus komunikasikan dengan pihak Kementrian Perhubungan. Tapi yang pasti fisik dua bus ini sudah berada di Buleleng,” jelas Gunawan.
Dinas Perhubungan telah menyiapkan anggaran senilai Rp.150 Juta unuk mengoperasional dua unit bus sekolah itu termasuk tenaga kontrak untuk sopir dan biaya pemeliharaan.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Buleleng, Ir. I Made Gunaja, mengatakan penggunaan bus ini harus dirumuskan terlebih dahulu. Bagaimana teknik penggunaan angkutan sekolah ini agar tidak terjadi keributan ataupun kecemburuan sosial karena kapasitasnya dan jumlah siswa yang berbeda.
“Diharapkan memang dua unit bus ini benar-benar bisa membantu siswa-siswi , bisa mengurai permasalahan kemacetan juga. Jadi harus ada kajian dalam dalam hal operasionalnya. Dari sisi ketertiban dan lainnya,” terang Gunaja.
Untuk kategori Singaraja sebagai kota kecil, bus sekolah ini sangat penting. Apalagi selama ini, Singaraja pada jam-jam penjemputan sekolah di sejumlah titik sekolah selalu terjadi macet.
Kemacetan terjadi, karena banyak siswa yang diantar jemput oleh orang tuanya, sehinga pada jam bebas sekolah, seringkali ribuan kendaraan harus parikir di depan sekolah sehingga menyebakan kepadatan lalu lintas di jalan raya.
Dua unit bus ini bisa memberikan layanan transportasi umum dan gratis bagi para siswa dan sangat diharapkan orang tua siswa tidak perlu lagi melakukan antar jemput dengan kendaraan pribadi. |RM|