Gelombang Tinggi, Nelayan Jadi Pencari Madu

Singaraja, koranbuleleng.com | Gelombang laut yang tinggi membuat sejumlah nelayan berhenti melaut sementara waktu. Bahkan diantara mereka fokus pada bidang pekerjaan lain seperti profesi pencari lebah madu.

Pekerjaan mencari lebah madu  ini untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, seperti yang dilakukan oleh Gede Sujana, (45) warga banjar Dinas tegal Sumaga, Tejakula yang memilih berburu lebah madu.

- Advertisement -

“Gelombang pasang seperti ini biasanya berlangsung hingga bulan februari. Jadi saya cari pekerjaan lain, berburu lebah madu liar sambil memasang kungkungan lebah,” ungkap Sujana,  Sabtu, 24 Desember 2016.

Kawasan hutan yang ada di pesisir Kecamatan Tejakula kemudian dimanfaatkan sebagai tempat perburuan lebah liar oleh Sujana. Anggapan bahwa madu lebah liar memiliki lebih banyak manfaat ketimbang madu lebah ternak menjadi salah satu alasan dirinya melakukan perburuan lebah madu.

Namun sejak melihat koloni lebah yang begitu banyak di kawasan tersebut, Ia pun kemudian memiliki inisiatif membuat rumah lebah berbahan kayu yang biasa disebut kungkungan dan menggantungkannya di pohon-pohon besar dengan ketinggian rata-rata sekitar 20 meter.

Sujana tak sendirian saat melakukan perburuan, dia ditemani satu rekan lainnya, Nyoman Sukerna, (45). Tempat lebah liar itu pun berjarak cukup jauh dan berada di daerah pelosok, sekitar tiga kilometer dari akses jalan utama dan hanya bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua. Selanjutnya dengan alat seadanya, Ia pun bergegas menuju ke tempat madu lebah liar tersebut.

- Advertisement -

Di kawasan itu nampak puluhan kungkungan tergantung diatas pohon. Untuk memudahkan proses panen, ia mengikat kungkungan dengan seutas tali yang ditambatkan pada dahan paling rendah. Dari pengakuan Sujana, Ia mengaku memiliki 50 kungkungan dan biasanya mampu menghasilkan madu hingga delapan botol setiap harinya. Sedangkan rekannya hanya memiliki tujuh kungkungan.

Kemudian ia pun memulai menurunkan salah satu kungkungan, agar tak terkena sengatan sebelumnya ia pun telah mempersiapkan diri mengenakan penutup wajah serta mantel hujan. Tidak lupa juga menyediakan serabut kelapa yang telah dibakar digunakan sebagai teknik pengasapan.

Ketersediaan madu bergantung pada musim. Kadang dia hanya membawa sarang kosong, namun seringkali dia membawa pulang sarang yang penuh dengan madu. Sarang lebah penuh madu yang ia dapatkan langsung diperas dan dimasukkan ke dalam botol-botol kosong yang telah ia persiapkan yang nantinya akan langsung didistribusikan ke sejumlah konsumen yang sudah menjadi pelanggannya.

“Harus jeli. Selain diingat juga kan di catat, mana sarang yang baru di panen. Sehari tidak tentu hasilnya kalau pas dapat sarang yang besar bisa lima botol madu asli. Kalau sarangnya kecil paling hanya satu botol,” kata Sujana.

Menurutnya, rasa madu dari lebah liar lebih manis dari madu yang sudah dicampur bahan lain. Madu lebah liar juga diyakini bisa menambah stamina dan berkhasiat bagi tubuh. Ia pun membanderol madu asli itu dengan harga Rp 150 ribu per botol. |NH|

 

 

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts