Singaraja, koranbuleleng.com | Sejumlah masyarakat Buleleng melakukan aksi gotong royong untuk membersihkan sampah kiriman yang mengotori Pantai Penimbangan dan sekitarnya, Jumat 30 Desember 2016. Aksi ini digerakkan langsung oleh Pemeriontah Desa Baktiseraga Kecamatan Buleleng bersama Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Buleleng dan TNI.
Aksi bersih bersih sampah di pantai itu, melibatkan warga yang terdiri dari sejumlah elemen. Mulai dari warga setempat, aparat desa, linmas, aparat adat, petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Buleleng, siswa, TNI, serta beberapa organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang sosial dan lingkungan.
Pembersihan sampah kiriman di pantai itu hanya berlangsung dalam waktu dua jam saja. Sampah sampah yang dikumpulkan mencapai tiga truk sampah. Jumlah itu belum termasuk sampah-sampah yang dibakar di tepi pantai karena sulit diangkut ke truk.
Perbekel Desa Baktiseraga, Gusti Putu Armada mengucapkan terima kasi dengan besarnya partisipasi masyarakat untuk turut serta melakukan pembersihkan sampah di pantai Penimbangan dan Pantai Indah. Menurutnya, ini merupakan salah satu pola yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah sampah kiriman yang mengotori pantai.
“Kami ucapkan terima kasih untuk partisipasi semuanya. Kita lihat sekarang kondisi pantai sudah berubah. Tadinya kotor sampah kiriman, sekarang sangat bersih. Ini juga partisipasi dari jurnalis, mengangkat masalah kemudian membantu kami mencari solusi. Di Buleleng memang pola partisipasi seperti ini yang efektif. Beda dengan di Bali Selatan yang punya anggaran besar, bisa kerahkan mesin,” ujarnya.
Sementara itu Kepala DKP Buleleng Nyoman Genep mengatakan, masalah sampah itu sebenarnya sudah menjadi masalah rutin setiap terjadi gelombang pasang. Menurutnya, perlu peran serta dari masyarakat untuk bisa mengatasi permasalahan sampah di kabupaten Buleleng. Terutama pola pikir masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai.
“Sebenarnya partisipasi masyarakat yang sangat diperlukan untuk mengatasi masalah sampah. Yang ringan ringan saja, dengan membuang sampah pada tempatnya, termasuk juga tidak membuang sampah di sungai. Karena akibatnya seperti ini. Buang sampah di sungai, justru nantinya akan mengotori pantai karena larinya pasti ke Pantai,” Jelasnya.
Menurut Genap, untuk solusi jangka pendek, DKP Buleleng akan merekrut tenaga harian lepas yang khusus bertugas membersihkan areal pantai.
“Tahun depan, kami akan tempatkan tenaga secara bertahap. Di Pantai Indah dan Pantai Penimbangan, sekitar empat orang. Nanti di sekitar Eks Pelabuhan Buleleng juga ada empat orang lagi. Ini melengkapi delapan orang yang bertugas membersihkan alur sungai,” imbuhnya. |RM|