PASS Bangga Lihat Kelihaian Dua Penari Sepuh Tarikan Tari Wiranjaya

Singaraja, koranbuleleng.com | Pasangan calon nomor urut  2, Putu Agus Suradnyana dan Nyoman Sutjidra (PASS) merasa kampanye dialogis di balai desa Kedis, Kecamatan Busungbiu, sangat istimewa, Jumat 30 Desember 2016. Pasalnya dalam kampanye itu, pasangan petahana ini disambut oleh dua penari yang sudah sepuh, Nyoman Merti Menga dan Jro Luh Supini.

Dua penari sepuh ini sudah berumur 70 tahun dan menariknya mereka adalah anak-anak dari Ketut Merdana, pencipta tari Wiranjaya. Tari Wiranjaya merupakan tari yang masih eksis di tarikan hingga ini. Tarian ini sering disebut sebagai warisan seni tari dauh enjung.

- Advertisement -

Calon bupati Putu Agus Suradnyana didampingi calon wakil bupati Nyoman Sutjidra mengatakan, mereka merasa berbangga dengan kampanye di Desa Kedis dan menyaksikan dua penari sepuh yang sangat lihai gemulai  serta masih ingat dengan gerakan Tari Wiranjaya.

Agus bercerita bahwa bahwa Desa Kedis adalah salah satu desa yang melahirkan karya seni tari dan tabuh Bali. Bahkan, dalam sejarah berkesenian di Buleleng, desa ini menjadi bagian dari sisi barat atau dauh jung.

Dua penari ini membuat PASS semakin bersemangat untuk terus menggelorakan pelestarian seni dan budaya lokal dari Buleleng.

“Saya secara khusus mementaskan kembali Tari Wiranjaya yang diciptakan oleh tokoh seni di desa ini. Ini akan menjadi program kami untuk kita kembangkan melalui kebijakan pemeirntah ke depan,” katanya.

- Advertisement -

Upaya pelestarian tidak cukup dengan pembinaan semata ataupun memberikan bangtuan peralatan gong dan sejenisnya. Namun menurut PASS harus dibuka ruang untuk berkesenian sehingga ini memancing seniman untuk terus menciptakan kreasi.

Jika terpilih nantin, PASS akan melanjutkan prgram seni budaya berupa Buleleng Festival hingga festival yang mulai terslenggara di masing-masing kecamatan. Festival ini mampu menghdiupkan ruang kreatifitas warga serta seniman sehingga upaya pelestarian aset seni dan budaya bisa terjaga dengan baik.

PASS berjanji akan membawakan Tari Wiranjaya secara massal dalam pembukaan event Buleleng Festival (Bulfest) 2017 degan mengundang ratusan penari lainnya, salah satunya dari Desa Kedis. Beberapa waktu lalu saat kampanye di Desa Munduk, PASS juga menonton Tari Wiranjaya.

Dari pertunjukkansederhana namun punya mkana itu, PASS langsung mempunyai ide untuk menarikan tari Wiranjaya secara massal saat pembukaan Buleleng Festival.

“Dalam periode pertama kami sudah gulirkan festival, nah ini sekarang sudah mengimbas kecamatan sudah membuat vestival. Khusus 2017 dan jiksa saya terpilih saya akan pentaskan Tari Wiranjaya dari Kedis secara masal, sehingga tari yang diciptakan oleh orang Buleleng asli akan dikenal dan tetap dicintai,” ujar PASS disambut tepuk tangan pendukunggnya.

Selain menyangkut kesenian, PASS memaparkan visi dan misinya yang fokus untuk menangani pembangunan pertanian.

Kebijakan ini mengarah pada penanganan pertanian di sektor hulu dengan mengedukasi petani dalam memilih vegetasi tanaman yang unggul. Bagian tengah, dengan kebijakan pendampingan petani dalam meningkatkan sumberdaya manusia. Sedangkan disektor hilir, petani akan dibantu dengan program penanganan pasca panen.

Program-program yang disampaikan oleh PASS disambut antusias warga dan warga dari 10 desa di Kecamatan Busungbiu bulat mendukung paket PASS dalam Pilkada Buleleng. |NP|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts