Singaraja, koranbuleleng.com| Pasangan Calon Petahana Putu Agus Suradnyana dan Nyoman Sutjidra memanfaatkan masa kampanye dengan melakukan blusukan ke Pasar Anyar Singaraja, Senin, 23 Januari 2017. Di salah satu Pasar terbesar di Singaraja itu, PASS mendengar keluhan sejumlah pedagang.
Selain mendengarkan keluh kesah para pedagang, Calon Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana yang didampingi Nyonya Aries Sujati Suradnyana dan Calon Wabup Nyoman Sutjidra yang didampingi Nyonya Wardani Sutjidra berbelanja kebutuhan Hari Raya Pagerwersi yang jatuh 25 Januari 2017.
Pasangan Calon Nomor urut dua itu tiba di Pasar Anyar sekitar pukul 06.30 wita. Kunjungan Paslon dengan taggline PASS di Hati itu didampingi Ketua Tim Pemenangan Gede Supriatna bersama sejumlah Tim lainnya. Mereka mengelilingi areal pasar Anyar sembari berbincang bicang dengan sejumlah pedagang.
Kesempatan itu pun dimanfaatkan dengan baik oleh para pedagang menyampaikan keluhan mereka terkait dengan kondisi Pasar Anyar Singaraja. Kondisi pedagang di Pasar senin pagi itu memang terlihat semraut, lantaran ada sejumlah pedagang yang menggelar dagangan mereka dengan memanfaatkan trotoar, hingga sebagian jalan.
“Kenkennang tiang men pak. Tiang nak polih los di beduur, kewala sing ade nak mebelanja kemu. Terpaksa ba di sisin jalane tiang medagang, pang payu dogen. (mau bagaimana lagi pak. Saya dapat los dilantai atas, tapi ga ada orang yang datang berbelanja ke atas. Terpaksa saya berjualan di pinggir jalan, agar laku dagangan saya),” Ujar seorang pedagang.
Calon Bupati Buleleng dan Wakil Bupati Buleleng PASS mendengarkan satu persatu keluhan para pedagang yang sebagian hampir sama, terkait dengan persoalan penataan pasar. Agus Suradnyana pun mengaku sudah merancang penataan di Pasar Anyar Singaraja.
Sejumlah program telah disiapkan agar roda perekonomian pedagang di pasar tradisional bisa berjalan dengan baik. Namun karena anggaran terbatas di tahun 2015 dan 2016, maka itu penataan pasar ini akan dilkaukan pada tahun anggaran berikutnya.
Untuk penataan pasar tradisional, tahun 2017 akan difokuskan untuk penataan Pasar Banyuasri. Konsepnya pun telah disiapkan dengan melakukan revitalisasi Pasar, yakni dengan bangunan yang modern, namun tetap diisi oleh pedagang pasar tradisional.
“Kita dengar sendiri mereka ngotot untuk tetap berjualan di pinggir jalan ini, karena lebih mudah orang berbelanja. Memang ada toleransi, kalau rainan tiga hari boleh berjualan di bawah. Kalau hari biasa, jam 7 pagi harus sudah naik ke atas. Nanti kita carikan solusi. Tapi yang paling penting penataan pasar tradisional sudah kita siapkan,” terang Agus Suradnyana.
Menurutnya, penataan pasar tradisional harus ada sesuatu yang signifikan untuk menghidupkan aktifitas ekonomi. Pasar merupakan sentral bisnis usaha kecil dari masyarakat sebagai tempat bertemunya pedagang dan pembeli. Pasar ini mampu menggerakkan roda ekonomi secara mikro dan makro. Karena itu, kata Agus yang juga pengusaha ini, penataan pasar harus benar-benar memperhitungkan berbagai hal soal ekonomi, kenyamanan serta akses transportasi dan layanan publik yang memadai.
“Bagaimana kita mempertemkuan orang belanja dan kesempatan orang berjualan dengan baik dan nyaman. Kedepan penataan pasar Banyuasri bisa menjawab. Volume nya bisa lebih banyak, zonasinya lebih jelas, sanitasinya bagus, dan itu sedang di desain sekarang. 2017 kita fokus perbaikan di Pasar Banyuasri dulu,” jelasnya.|RM|