Singaraja, koranbuleleng.com | Debat terbuka pasangan calon Pilkada Buleleng 2017 putaran pertama di Hotel Melka, kawasan wisata Lovina, berjalan aman dan lancar, Senin 30 Januari 2017.
Aparat Kepolisian dan TNI juga terjun cukup banyak untuk mengamankan jalannya debat terbuka. Bahkan, area ruang debat disterilkan satu jam sebelum acara dimulai, dan tidak boleh ada yang memasuki area debat sebelum ada perintah dari pihak keamanan. Bukan hanya itu, pihak kepolisian juga menyiagakan mobil penghalau massa untuk mengamankan lokasi pelaksanaan debat.
Debat diikuti oleh dua pasangan claon, Nomor urut 1 Dewa Nyoman Sukrawan dan Gede Dharma Wijaya atau Paket Surya, dan pasangan nomor urut 2 Putu Agus Suradnyana dan Nyoman Sutjidra atau pasangan PASS.
Debat yang dipandu oleh akademisi dari Universitas Pendidkan Nasional (Undiknas) Denpasar, Dr. Made Subanda, M.Si, awalnya berlangsung biasa saja. Bahkan banyak pendengar radio yang menyatakan bahwa debat Pilkada Buleleng 2017 kurang begitu greget.
Debat berlangsung selama lima sesi, namun ada sesi yang cukup menarik dimana saat masing-masing pasangan memberikan pertanyaan dan jawaban. Di sesi inilah, tiga program ungguklan Surya yakni Pendidikan gratis, Kesehatan gratis dan pembukaan akses lapangan peekrjaan mendapat “ujian” dari PASS. PASS sempat menanyakan kebijakan atau strategi fiskal dari pasangan nomor urut 1 supaya program-program gratis dibidang pendidikan dan kesehatan bisa berjalan dengan baik.
“Yang gratis-gratis kan sudah dibiayai, bahkan ada Silpa di APBD. Kalau kita ingin berkualitas untuk memenuhi hak-hak mendasar masyarakat, harus ada kemampuan keuangand aerah atau kebijakan untuk menaikkan fiskal daerah. Bagaimana strategi atau kiat saudara untuk menaikkan kemampuan fiskal daerah itu?” tanya Agus Suradnyana.
Pertanyaan itu langsung dijawab dengan tegas oleh Dewa Nyoman Sukrawan bahwa jika dirinya nanti terpilih menjadi Bupati Buleleng maka akan menaikkan anggaran pendidikan hingga 40 persen. “Pemkab Buleleng memang sudah menganggarkan anggaran pendidikan hingga 35 persen, namun jika kami terpilih maka akan kami naikkan hingga 40 persen. Kenaikkan anggaran itu untuk biaya gratis pendidikan seperti pemberian gratis pakaian siswa. Ini bisa dilakukan dengan perampingan anggaran,” terang Sukrawan.
Jawaban Sukrawan langsung dibantah oleh Putu Agus Suradnyana setelah moderator memberikan waktu.
“Mohon maaf jawabannya nyaplir. Karena yang kita maksud kemampuan menaikkan fiskal daerah, untuk mendongkrak anggaran pemerintah mislanya dengan mendorong investasi, menciptakan iklam investasi yang, dan menodorong pendapatan masyarakat. “terang Bupati petahana ini.
Moderator kembali memberikan waktu kepada paslon Surya untuk menyanggah jawaban dari paslon PASS. Sukrawan menyatakan, bahwa pihaknya akan mengajak masyarakat untuk ikut berperan serta aktif membangun pendidikan, dan pengentasan kemiskinan agar warga punya kepedulian terhadap biaya pendidikan. Disisi lain, Pemerintah juga harus mampu mengelola keuangan daerah dengan baik dan transparan.
Dalam debat, sebelumnya Pasangan Surya juga sempat berjanji akan mengundurkan diri apabila program pendidikan gratis, kesehatan gratis dan lapangan kerja tidak terealisasi. Pihaknya hanya perlu waktu dua tahun untuk merealisasikan tiga program unggulan itu.
“Jika kami gagal, kami mundur. Untuk apa kami merugikan diri, merugikan masyarakat Buleleng selama lima tahun. Dua tahun, ya sudah kita selesaikan. Jika saya gagal membuat rakyat buleleng sejahtera di bidang kesehatan, sejahtera di bidang pendidikan, sejahtera di bidang lapangan pekerjaan, saya akan mundur,” ujar Sukrawan saat diwawancara wartawan.
Debat publik Pilkada Buleleng ini berlangsung selama kurang lebih dua jam. Lima panelis juga diundang oleh KPU Buleleng dalam debat ini.
Nanti, Debat putaran kedua akan digelar pada 7 Pebruari 2017 di Denpasar. Formatnya sama dan hanya saja akan disiarkan langsung oleh sejumlah stasiun televisi di Bali. |NP|