Singaraja, koranbuleleng.com | Polisi memastikan penyebab kematian dari Made Dika, warga Desa Tamblang Kecamatan Kubutambahan yang menjadi korban pembunuhan Gede Susila Budi warga Desa Mengening Kecamatan Kubutambahan karena tusukan senjata tajam. Hasil otopsi yang menggambarkan hal itu.
Hasil otopsi yang dilakukan dokter forensik di RS Sanglah, menunjukkan bahwa korban meninggal akibat luka tusuk pada dada sebelah kanan sedalam 14 centimeter. Luka tusuk itu mengenai dada hingga ke belakang sampai ke pembuluh batang nadi. Akibatnya korban mengalami pendarahan.
Dari hasil otopsi ula diketahui jika dalam satu luka bagian dada tersebut terdapat dua kali tusukan. Tusukan mengenai dada hingga ke belakang sampai ke pembuluh batang nadi. Sehingga, dokter forensik menemukan 1,5 liter darah yang terkumpul pada rongga perut dan dada korban.
Sementara itu, setelah menerima hasil otopsi, penyidik kembali menginterogasi tersangka Gede SB. Dari keterangan terbaru, tersangka mengakui melakukan penusukan pada korban menggunakan senjata tajam. Hanya saja, senjata tajam berupa isau dapur itu milik korban Made Dika. Korban diketahui memang selalu membawa pisau yang disimpan di dalam mobilnya untuk keperluan pekerjaan.
Kapolres Buleleng AKBP Made Sukawijaya di ruang kerjanya menjelaskan, ada fakta baru yang diketahui dari kasus pembunuhan yang terjadi di Desa Mengening Kecamatan Kubutambahan tersebut. Menurutnya, selain ada kejelasan penyebab kematian korban, dari introgasi tersangka mengakui bahwa sempat terjadi pergumulan antara keduanya.
“Dari keterangannya, tersangka melempar mobil korban dilempar dengan kayu. Karena korban kaget, tidak bisa mengendalikan mobilnya hingga kemudian mobil sempat mundur karena lokasinya agak menanjak dan hampir menabrak sepeda motor tersangka yang diparkir dibelakang mobil korban,” Jelasnya.
“Nah, selanjutnya tersangka menganggap itu perlawanan. Jadi dia samperin ke pintu samping sebelah kanan mobil, dan melihat korban memegang pisau dapur. Makanya disana sempat terjadi pergulatan. Dan tersangka berhasil merebut pisau korban, lanjut melakukan penusukan ke dada korban,” imbuh Sukawijaya.
Suka Wijaya mengatakan, dengan terungkapnya fakta baru tersebut, polisi masih akan terus melakukan penyidikan pengembangan, untuk bisa mengungkap adanya motif lain, dari perbuatan tersangka.
“Kita akan terus kembangkan ini, untuk mengetahui apakah ada motif baru yang menjadi dasar tersangka melakukan perbuatannya. Karena jika melihat dari masalahnya karena hampir diserempet, rasanya itu adalah hal yang sepele,” Ujarnya.
Disisi lain, polisi telah menyerahkan seluruh barang bukti dalam peristiwa pembunuhan itu, kepada Laboratorium Forensik (Labfor) Cabang Denpasar pada Selasa 28 Pebruari 2017. Tim dari Labfor yang dipimpin AKBP Ngurah Wijaya Putra, langsung mendatangi Mapolsek Kubutambahan. Dari beberapa barang bukti itu, terlihat tim labfor mengamankan sebuah pisau dapur yang diduga digunakan tersangka untuk membunuh korban.
“Jadi Tim Labfor melakukan pemeriksaan terhadap pisau itu, apakah luka pada korban identik dengan pisau yang ditemukan. Nanti kita tunggu saja hasilnya,” ungkap Sukawijaya. |RM|