Jasad Dika Tiba Di Rumah

Singaraja, koranbuleleng.com| Setelah menjalani proses otopsi di RSU Sanglah di Denpasar, Jenasah korban pembunuhan di Desa Mengening, Made Dika diserahkan ke pihak keluarga di rumah duka di Desa Tamblang Kecamatan Kubutambahan. Jenasah korban tiba di rumah duka sekitar pukul 13.30 wita. Kedatangan jenasahnya pun langsung disambut isak tangis dari keluarga korban.

Otopsi terhadap jenasah korban Made Dika berlangsung di RSU Sanglah di Denpasar, Senin 27 Pebruari 2017. Otopsi berlangsung selama tiga jam, sejak pukul 08.00 wita hingga pukul 11.00 wita. Otopsi dilakukan oleh Tim Dokter Forensik RSUP Sanglah, dr Dudut Rustyadi.

- Advertisement -

Sejauh ini, hasil otopsi belum dibuka oleh pihak kepolisian. Namun berasarkan informasi yang dihimpun,  Korban Made Dika mengalami luka tusukan di sebelah rongga dada kanan yang menembus pembuluh batang nadi bagian belakang sehingga menyebabkan pendarahan. Pendarahan yang terjadi diperkirakan hingga emncapai satu setengah liter atau 1500 milliiter darah. Pendarahan inilah yang diduga menjadi pemicu kematian pada korban.

Namun Kanit Reskrim Polsek Kubutambahan Iptu Gede Sumarjaya mengaku belum bisa memastikan penyebab tewasnya korban. Karena hingga kini, pihak kepolisian masih menunggu secara resmi hasil otopsi yang dilakukan RSUP Sanglah terhadap jenasah korban.

“Untuk penyebab pastinya, kami masih menunggu secara resmi hasil otopsi yang dilakukan Tim dokter dari RSU Sanglah. Kemungkinannya, hasil otopsi secara resmi baru keluar dalam waktu empat hingga tujuh hari kedepan,” Jelasnya.

Menurt pihak keluarga, Korban Made Dika yang kesehariannya sebagai seorang sopir pick up meninggalkan dua orang istri masing masing Ni Wayan Gunami dan Ni Nyoman Budiarmi. Korban juga meninggalkan empat orang anak dari istri pernamanya masing masing Luh Pariani, Made Anggargita, Komang Wiriani, dan Ketut Budi Astawa. Dalam sekehariannya, korban dikenal sebagai sosok yang pekerja keras. Ia juga diketahui tidak pernah memiliki masalah yang besar terutama dilingkungan keluarga.

- Advertisement -

“Keseharian korban sama keluarga baik baik saja, tidak pernah ada masalah yang besar. Korban juga dikenal ulet bekerja sebagai sopir untuk menafkahi keluarganya,” Ujar Wayan Suripa Keponakan korban.

Menurutnya, pihak keluarga tidak memiliki firasat apapun menjelang kematian korban. Hanya saja, pernah beberapa hari sebelumnya, salah satu keluarga korban bermimpi membuat sesajen dan juga bebantenan (Sarana Upacara, red).

“Kalau firasat sih tidak ada. Tapi kalau tanda tanda pernah ada keluarga yang bermimpi membuat sesajen, dan membuat bebantenan. Memang orang beragam hindu kan Cuma cirinya kayak itu saja,” jelas Suripa.

Menurut rencana, korban Made Dika akan dikubur di Setra Desa Pekraman Tamblang Kecamatan Kubutambahan pada selasa, 28 Pebruari 2017 pada pukul 16.00 wita.

Sementara itu, tersangka Gede Susila Budi menjalani tes urine di Mapolres Buleleng. Tes urine dengan dikawal aparat Polsek Kubutambahan dan Polres Buleleng.

Menurut Paurkes Polres Buleleng Luh Sari Wahyuni, pihaknya memeriksa mengecek enam kandungan zat-zat yang berkaitan dengan narkoba. Dari uji singkat, pada alat penguji hanya menunjukkan bahwa urine pelaku tidak mengandung salah satu dari enam jenis zat yang berhubungan narkoba tersebut. Dengan hasil ini, pihaknya menyatakan kalau sampel urine pelaku negatif mengandung zat-zat narkoba.

“Kita melakukan pemeriksaan karena ada permintaan. Dari alat penguji hanya terlacak satu strip, sehingga masuk kategori negative,” jelasnya.|RM|

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts