Singaraja, koranbuleleng.com|Pecalang Desa Pekraman Bukti menangkap tiga orang remaja yang berkeliaran saat warga desa setempat sedang khusuk melaksanakan Catur Brata Penyepian di Hari Raya Nyepi, Selasa 28 Maret 2017 sore hari.
Tiga remaja itu ditangkap Pecalang Desa Pakraman Bukti di Pantai Desa Bukti dan langsung digiring ke balai dusun. Ketiga remaja terdiri dari seorang laki-laki berinisial GAK serta dua orang gadis masing-masing berinisial KFD dan KDM. Mereka semua berasal dari dua desa yang berbeda di Kecamatan Sawan.
Klian Desa Pakraman Bukti Jro Gede Rumasta membenarkan bahwa Pecalang Desa Pakraman Bukti telah mengamankan tiga remaja tersebut. Pihak desa adat memutuskan untuk membawa ketiga remaja itu ke Mapolsek Kubutambahan supaya dipulangkan ke rumahnya masing-masing. Sebelum dibawa ke Mapolsek Kubutambahan, Pecalang setempat sempat meminta keterangan secara detil terhadap ketiga remaja ini.
Menurut Rumasta, kejadian itu bermula saat anggota pecalang sedang melakukan patroli di kawasan pantai desa setempat. Samar-samar dari kejauhan anggota pecalang melihat ada sekitar lima orang remaja turun dari sebuah jukung.
Lalu, beberapa anggota pecalang lantas bergegas menghampiri mereka. Namun, ketika didekati dua lelaki remaja yang masih diatas jukung langsung tancap gas dan kabur menggunakan menuju arah barat meninggalkan tiga temannya.
Pecalang sempat meminta kartu identitas berupa kartu tanda penduduk (KTP), namun ketiganya mengaku tidak membawa identitas diri.
Salah seorang remaja, KFD mengaku bahwa sore itu bermaksud hendak menjenguk ibu kandungnya yang telah menikah dan tinggal di Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan. Selain itu mereka beralasan akan membelikan obat untuk ibu kandungnya tersebut.
“Alasan mereka tak masuk akal, mana ada toko buka saat Nyepi. Sehingga kami memutuskan untuk membawa mereka ke Mapolsek Kubutambahan. Supaya dipulangkan ke rumahnya masing-masing,” kata Jro Rumasta, Rabu, 29 Maret 2017.
Masih kata Jro Rumasta, dari hasil interogasi dua remaja putri yang berasal dari Desa Sangsit mengaku sebelum diamankan pecalang, mulanya kedua remaja putri itu berjalan kaki dari pantai Sangsit menuju pantai Kubutambahan. Setelah tiba di pantai Desa Kubutambahan, mereka lalu melanjutkan perjalanan menuju Desa Bukti menaiki jukung dengan tiga remaja laki-laki lainnya.|NH|