Kwarcab Buleleng Turunkan Tim ke Smansada

Singaraja, koranbuleleng.com| Organisasi Induk Pramuka Gerakan Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Buleleng menerjunkan tim ke SMA Negeri 1 Sukasada (Smansada) menindaklanjuti dugaan terjadinya perpeloncoan dalam kegiatan Orientasi Kepramukaan dan Pelantikan Penegak Tamu di Sekolah tersebut.

Ketua Harian Gerakan Pramuka Kwarcab Buleleng Made Tingkat Menjelaskan, Kwarcab memutuskan menurunkan Tim ke Smansada untuk menelusuri dan mencari kronologis untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya, atas dugaan pelanggaran yang terjadi dalam kegiatan Orientasi Kepramukaan.

- Advertisement -

Made Tingkat mengatakan, dalam pelaksanaan orientasi kepramukaan tingkat Siaga (Tingkat SD), Penggalang (tingkat SMP), dan Penegak (Tingkat SMA/SMK) masuk dalam program latihan, dimana materi yang diberikan seputar dasar-dasar Kepramukaan.

Menurutnya, secara umum Kegiatan Pramuka adalah pendidikan untuk moral, dan ahlak mulia dan penanaman nilai-nilai baik. Dimana dalam kegiatannya harus menarik, menantang, dan penyenangkan dengan mengandung pendidikan.

Inti dari kegiatan kepramukaan itu adalah untuk membentuk karakter anak didik dengan hal-hal positif yang dapat memacu kreatifitas, yang tentunya mengacu pada kode etik pembinaan kepramukaan. Benar atau tidak hal yang dilakukan saat kegiatan pramuka di Sukasada itu kembali kepada pembinanya, namun tetap melakukan sejumlah evaluasi untuk pembinaan kepramukaan di Buleleng

“Kalau seperti yang kita dengar di sana (Smansada,red) itu tidak benar, dan proses pendidikan tidak seperti itu. Mungkin saja itu hanya salah persepsi antara Pembina dengan yang menerima perintah,” Jelasnya.

- Advertisement -

Sementara itu, Ancu Humas dan Publikasi Kwarcab Buleleng Made Suartha menegaskan, selain menurunkan Tim, Kwarcab Buleleng juga berencana akan mengundang pembina pramuka dari sekolah setempat termasuk para dewan ambalan pramuka penegak untuk memastikan kronologis kegiatan yang dilakukan, sebab sampai saat ini belum ada laporan secara resmi terkait dengan permasalahan yang terjadi.

Terlebih lagi ada informasi yang Ia peoleh jika kegiatan dugaan perpeloncoan dengan meminta Penegak Tamu meminum air bekas kumuran itu sebagai tradisi.

“Pramuka itu sekarang sudah bermain pada tataran digital meski tidak meninggalkan hal-hal yang sudah menjadi tradisi dan menjadi ciri kegiatan pramuka, tapi yang positif dong. Saya rasa Dewan Ambalan sudah bisa menilai mana yang negatif dan mana yang positif,” tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pelaksanaan Orientasi Kepramukaan dan Pelantikan Penegak Tamu di SMA Negeri 1 Sukasada menuai masalah. Dewan Ambalan yang bertugas menjaga pos kegiatan tersebut diduga melakukan perpeloncoan terhadap calon penegak tamu.

Informasinya, dugaan perpeloncoan dalam kegiatan orientasi yang diikuti seluruh siswa kelas 10 itu, terjadi saat pemberian materi tentang pengenalan Indra perasa yang berlangsung Minggu, 8 Desember 2018.

Saat di Pos 4 di Telabah Anyar lingkungan Bantang Banua Kelurahan Sukasada, setiap peserta diduga dipaksa meminum minuman ringan yang sudah dikumurkan peserta sebelumnya oleh Dewan Ambalan yang bertugas di Pos 4. Pemberian materi itu disebutkan membuat beberapa siswa pingsan.|RM|

 

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts