Singaraja, koranbuleleng.com | Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) akan memberangkatkan 33 mahasiswa ke luar negeri mengikuti Program Pengalaman Lapangan (PPL) dan Praktek Kerja Lapangan (PKL) periode Januari-Februari 2019. Pembekalan diberikan kepada mahasiswa yang ikut program, 2-3 Januari 2019.
Mahasiswa berbagai program studi itu akan PKL dan PPL di sejumlah perguruan tinggi Philipina, Thailand dan Vietnam selama satu bulan. Pada pembekalan, mereka diberikan team building program dan materi.
Ketua Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LPPPM) Undiksha, Prof. Dr. A.A.I.N. Marhaeni, M.A.,sempat menyampaikan mmahasiswa yang mengikuti program tersebut diseleksi secara ketat.
Mereka tak hanya dhadapkan dengan tes tulis, namun juga wawancara, termasuk kemampuan berbahasa Inggris. “Kalau tahun sebelumnya, mahasiswa yang ikut biasanya dari Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Fakultas Teknik dan Kejuruan (FTK) dan Fakultas MIPA. Tetapi yang ikut seleksi sekarang ada dari seluruh fakultas. Ini sangat positif,” sebutnya.
Hal tersebut, sambungnya tak lepas dari motivasi mahasiswa yang berangkat sebelumnya. Berbagai cerita positif dan menarik dibagi ketika sudah kembali ke tanah air. “Dari sisi jumlah, kami terus menggenjot ada peningkatan. Begitu juga kualitas. Pertengahan 2019 juga berharap bisa meluas ke negara-negara Asia,” jelasnya.
Mendukung program ini, universitas memberikan subsidi pendanaan. Hanya saja tidak seratus persen. Tetap diperlukan swadana dari orangtua mahasiswa. “Kalau tahun sebelumnya kami memberikan subsidi cukup banyak untuk keberangkatan mahasiswa. Tetapi sekarang kami mendorong adanya swadana. Meskipun kami mempersiapkan dana untuk mereka, tetapi tidak banyak. Ini juga terkait dengan dana UKT mahasiswa untuk PPL dan PKL tidak cukup untuk dana luar negeri,” ungkapnya.
Salah satu peserta, I Putu Alit Indra Baskara dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakutas Bahasa dan Seni menyampaikan program ini tak hanya untuk memenuhi tuntutan di bangku kuliah. Ia yang PPL di Philipina juga bisa menambah wawasan berkenaan dengan pola pendidikan yang diterapkan di luar negeri sekaligus membangun koneksi lebih luas.
“Saya sangat mendukung. Termasuk juga dari orang tua. Sampai mengeluarkan biaya juga,” sebutnya. Bisa lolos mengikuti program tersebut, ia harus bersaing dengan banyak mahasiswa. Namun demikian, ia mengaku tak ada persiapan khusus. “Biasa saja. Jalan begitu saja mengikuti tahapan. Tidak ada persiapan khusus,” tuturnya.
Pengalaman menjajaki dunia luar negeri bukan yang pertama baginya. Pada 2016, juga mendapat kesempatan untuk mengkuti pertukaran budaya di Thailand selama dua minggu. “Sudah dari SD ingin ke luar negeri. Mudah-mudahan PKL dan PPL di luar negeri ini bisa terus berjalan dan tujuannya semakin diperluas,” imbuh mahasiswa asal Ubud, Gianyar ini. |R/NP|