Personil PMI Kabupaten Buleleng membungkus jenasah yang ditemukan di areal Pura Dalem Purwa Banyuning
Singaraja, koranbuleleng.com| Warga di Kelurahan Banyuning Kecamatan Buleleng dikagetkan dengan penemuan sesosok mayat tanpa busana di Pura Dalem Purwa Desa Pakraman Banyuning Kamis, 21 Februari 2019. Mayat itu diketahui bernama Gede Puja yang tidak lain adalah warga setempat.
Berdasarkan informasi menyebutkan, keberadaan mayat tanpa busana tersebut diketahui sekitar pukul 16.00 wita. mayat pertama kali ditemukan oleh Made Sukerta yang juga warga Banyuning. Saat itu, Sukerta sedang melakukan perbaikan terhadap Listrik di Pura Dalem Purwa. saat berada di dalam Pura, Ia pun kaget setelah melihat sosok mayat laki-laki tanpa busana terlentang diantara Tembok dengan Balai Lantang Jaba Tengah.
Setelah melihat itu, Sukerta kemudian memanggil rekannya yang memang sejak awal bersamanya untuk memperbaiki listrik yakni Ketut WIrsana Warga Desa Jinengdalem Kecamatan Buleleng. Wirsana kemudian melaporkan hal itu kepada Kepala Lingkungan.
Belakangan diketahui jika mayat tersebut bernama Gede Puja warga Kelurahan Banyuning Kecamatan Buleleng. Puja ternyata memiliki gangguan jiwa, dan disebutkan sering menginap untuk tidur di dalam Pura. Disekitar mayat juga ditemukan beberapa barang berupa Baju, Celana dan Jaket warna hitam masing-masing satu buah, dan uang tunai Rp47.500.
Dikonfirmasi atas penemuan mayat tersebut, Kelian Pura Dalem Purwa yang juga Kelian Banjar Banyuning Barat Ketut Arnawa membenarkan penemuan mayat tersebut. Menurutnya, mayat itu ditemukan sudah dalam kondisi kaku, sehingga Ia menduga Puja sudah meninggal beberapa jam sebelum ditemukan.
“Pak Sukerta memang tiang minta tolong untuk memindahkan meteran listrik, nah setelah selesai katanya mau istirahat. Saat itu dah dilihat ada pakaian lengkap sama sandal, barulah Ia menoleh ke tembok dan menemukan mayat itu,” ujarnya.
Atas keberadaan mayat di dalam Pura Dalem Purwa Desa Pakraman Banyuning, pihaknya mengaku akan menggelar upacara pecauan di Pura. Hanya saja, Ia belum memastikan kapan upacara itu akan dilakukan. Koordinasi dan paum bersama Krama kemungkinan baru akan dilaksanakan Jumat, 22 Februari 2019.
“Nanti mungkin akan paum dulu, termasuk menghubungi pihak keluarganya almarhum, untuk pecaruannya. Nanti keluarga berapa je mampunya, sisanya karma yang akan membantu untuk pecaruan,” ungkap Arnawa.
Sementara itu atas peristiwa itu, mayat Puja langsung dievakuasi dan dibawa ke ruang jenazah RSUD Buleleng, untuk dilakukan visum luar terhadap mayat korban sebagai kelengkapan penyelidikan.
Dari hasil pemeriksaan tim medis RSUD Kabupaten Buleleng yang dilakukan dr Stepanie Natalia, Gede Puja diperkirakan telah meninggal dunia lebih dari dua jam, dengan ciri kondisi mayat sudah kaku. Tim medis juga menemukan luka lecet dengan panjang lima sentimeter di bagian punggung, luka lecet pada bagian kaki kanan, benjol pada kepala belakang, memar pada dada dan perut serta keluar darah pada bagian hidung. Walaupun demikian, polisi mengaku belum berani menyimpulkan penyebab pasti kematian korban.
“Sejauh ini masih kami dalami dan selidiki. Kami juga meminta keterangan saksi dulu. Memang ditemukan sejumlah luka, nanti kami cari tahu dulu penyebabnya, mohon bersabar dulu,” ungkap Kapolsek Kota SIngaraja Kompol Anak Agung Wiranata Kusuma. |RM|