Singaraja, koranbuleleng.com | Kawasan wisata Lovina menjadi spot utama dalam proyek produksi film Lost in Paradise “Luchsinger and The God”.
Film yang diproduksi IMDb Pro bekerjasama dengan sebuah rumah produksi dari Bali Movie Studio Bali direncanakan mulai melakukan proses pengambilan gambar, pada 1 April 2019.
Lost in Paradise “Luchsinger and The God” di Sutradarai oleh Markus Kobeli, asal Swiss. Saat ini, sekitar 40 orang kru sudah berada di Buleleng dan menginap di salah satu hotel berbintang di kawasan wisata Lovina.
Salah satu kru, Joseph Taylor, mengatakan, pihaknya akan melakukan proses pengambilan gambar di Buleleng selama kurang lebih 1,5 bulan.
Joseph Taylor adalah salah satu film maker dari Australia. Di film ini, dia menjadi salah satu krunya. Dia pernah bermain dalam beberapa film internasional.
Selama kurun 10 tahun, dia selalu bolak-balik Australia – Indonesia untuk bekerja dalam bidang film.
“Akan ada beberapa lokasi shooting di Lovina, dan beberapa daerah lain di Buleleng,” kata Josseph saat bertemu dengan Kepala Dinas Pariwisata, Nyoman Sutrisna di Pantai Penimbangan, Minggu 24 Maret 2019.
Menurut Joseph, film ini berkisah tentang seorang duda yang sudah berusia senja. Namun, dia tergiur dengan permainan bisnis di bursa saham. Tetapi malang, sang duda hancur di bisnis tersebut sehingga akhirnya dia tidak bisa menikmati impiannya di musim dingin. Dari kondisi itu, dia menemukan tempat yang bisa menghiburnya yakni Lovina. Tetapi kehidupannya justru tergantung dengan temannya yang sedang sekarat.
Film ini rencananya melibatkan beberapa pemain yang dicari dari Buleleng. Beberapa pemain utama berasal dari Swiss dan ada pula yang dari Bali.
Joseph juga mengaku sangat mengapresiasi Pemkab Buleleng karena begitu terbuka dengan kedatangan krunya untuk menjadikan Lovina salah salah satu background setting pembuatan film Lost In Paradise “Luchsinger and The God”.
Menurut Josseph, ada sesuatu yang istimewa sehingga Lovina dijadikan sebagai lokasi utama dalam pembuatan film ini. Sang Sutradara, kata Joseph, sudah berkeliling di Bali untuk melakukan surve lokasi, namun dia jatuh hati terhadap Lovina.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Nyoman Sutrisna mengungkapkan Pemkab Buleleng tidak akan mensia-siakan kesempatan ini karena bermanfaat baik untuk promosi pariwisata di Buleleng.
“Kami sudah siap, staff kami mampu memberikan gambaran tentang Buleleng. Kita menganggap ini positif karena menjadi media promosi untuk obyek wisata kita,” ujar Sutrisna. |NP|