Singaraja, koranbuleleng.com| RSUD Kabupaten Buleleng berencana untuk membentuk instalasi kedokteran forensic ditahun ini. Rencana itu semakin matang karena kini, Rumah Sakit yang berlokasi di Jalan Ngurah Rai tersebut telah memiliki dokter spesialis forensic.
Direktur Utama RSUD Kabupaten Buleleng dr. Gede Wiartana menjelaskan, seorang dokter spesialis forensik sudah bertugas di RSUD Buleleng sejak satu bulan yang lalu yakni dr. Klarisa Salim.
Dokter ini kata Wiartana sebelumnya sempat bertugas di Puskesmas Buleleng I dan kemudian menuntaskan pendidikannya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Jika nantinya rencana ini terwujud, maka proses pemeriksaan dalam atau otopsi khususnya untuk membantu pihak Kepolisian di Buleleng dalam perkara-perkara tertentu. Karena selama ini, proses yang dilakukan hanya pemeriksaan luar saja atau visum.
“Tahun ini kami siapkan jadi instalasi. Perluasan gedungnya akan kami lakukan tahun depan. Kalau peralatan, saya rasa sudah memadai,” ujarnya.
Menurut Wiartana, dengan berstatus sebagai Rumah Sakit Pendidikan, RSUD Buleleng harus memiliki tiga orang dokter di tiap-tiap bidang kedokteran spesialis. Sementara saat ini, Sumber daya yang dimiliki yakni sebanyak 39 orang dokter spesialis dan 4 orang dokter sub spesialis.
Walaupun demikian, untuk sementara keberadaan sumber daya di RSUD Kabupaten Buleleng masih dirasakan cukup walapun masih ada beberapa bidang spesialis yang minim sumber daya. Diantaranya spesialis urologi. Yang baru ada seorang dokter spesialis urologi, termasuk dokter spesialis forensic, karena sulitnya menemukan sumber daya yang siap.
“Memang idealnya tiga, karena nanti juga kan akan mengajar di Kedokteran Undiksha. Tapi untuk forensik ini memang susah sekali, lulusannya terbatas. Kami dorong dokter yang mau pun juga tidak ada,” kata Wiartana. |RM|